Terkini.id, Jakarta – Indonesia Battery Corporation (IBC) resmi dinyatakan gagal mengakuisisi perusahan mobil listrik Jerman. Hal itu dipertegas oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahdalia.
Sebabnya, Indonesia kalah cepat dari BUMN Singapura dalam mendapatkan perusahaan tersebut. Padahal sebelumnya, Bahlil telah mengingatkan bahwa perusahaan tersebut adalah ‘barang bagus.’
“Saya tahu sudah diakuisisi oleh BUMN Singapura, coba cek, barang itu barang bagus, kita bilang ini rugi lah apa lah, belum kerja aja sudah bilang rugi,” ujar Bahlil.
Kegagalan ini diduga terjadi karena adanya kegaduhan yang sempat terjadi. Diketahui, beberapa waktu lalu Komisaris Utama (Komut) Pertamina Basuki Tjahaha Purnama alias Ahok berkoar-koar mengkritik rencana langkah IBC mengakuisisi mobil listrik tersebut.
Bahkan, Ahok menyampaikan kritiknya itu melalui akun YouTube pribadinya.
Demikian dugaan pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.
“Gara-gara koar-koar jadi batal (dapat barang bagus dari Jerman). Mungkin batal beli tersebut salah satunya faktornya koar-koarnya Ahok,” kata Ujang dikutip dari Rmol.id Minggu 9 Januari 2022.
Ujang Komarudin mengatakan bahwa perusahaan asal Jerman tersebut sudah barang tentu berpikir simpel dalam berjualan.
Rumusnya sederhana, siapa yang lebih dulu memberi penawaran menarik, maka dia yang akan mendapatkan barang tersebut.
“Ya seperti penjual, siapa cepat dia dapat,” ujar Bahlil.
Karena itulah, Menteri Bahlil menyayangkan perusahaan itu tidak jadi milik Indonesia. Padahal secara kualitas terbilang cukup bagus, bahkan hingga BUMN dari Singapura tertarik.