Terkini.id, Jakarta – Dokter Tifauzia Tyasumma menanggapi berita soal Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang kesal karena instansi pemerintah banyak membeli barang-barang impor.
Dokter Tifa utamanya menyoroti perkataan Presiden Jokowi yang menyebut “bodoh banget kita ini” mengenai masih banyaknya barang impor.
Ia menyindir bahwa justru Presiden Jokowi lah yang bodoh sebab tidak melakukan apapun dalam 8 tahun memimpin untuk menghentikan impor barang jadi.
“Sudah 8 tahun jadi Presiden. Masih saja impor barang jadi,” kata Dokter Tifa melalui akun Twitter pribadinya pada Senin, 28 Maret 2022.
“Ya pasti Presidennya yang bodoh banget. Ngapain aja selama ini. Kok ngatain bangsa yang bodoh. Enak aja!” sambungnya.
Dilansir dari Detik News, Presiden Jokowi mengungkapkan kekesalan karena instansi pemerintah banyak membeli barang-barang impor.
“Sedih saya belinya barang-barang impor semuanya. Padahal kita memiliki pengadaan barang dan jasa anggaran modal pusat itu Rp 526 triliun, daerah, Pak Gub, Pak Bupati, Pak Wali, Rp 535 triliun. Lebih gede daerah,” ucap Jokowi.
Hal ini diungkapkan Jokowi dalam pengarahan tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 25 Maret 2022
Selain anggaran daerah, Jokowi juga menyinggung soal anggaran yang dimiliki BUMN.
Ia mengatakan bahwa besarnya anggaran yang ada untuk pengadaan bisa menggerakkan ekonomi nasional jika dibelanjakan untuk produk dalam negeri.
“BUMN jangan lupa, saya detailkan lagi. Rp 420 triliun, ini duit gede banget, besar sekali. Nggak pernah kita lihat dan kita ini kalau digunakan, kita nggak usah muluk-muluk. Dibelokkan 40 persen saja, 40 persen saja, itu bisa men-trigger growth ekonomi kita, pertumbuhan ekonomi kita yang pemerintah dan pemerintah daerah bisa 1,71 persen, yang BUMN 0,4 persen, 1,5 sampai 1,7 BUMN-nya 0,4. Nah ini kan 2 persen lebih. Nggak usah cari ke mana-mana, tidak usah cari investor,” ucapnya.
Jokowi mengatakan, seharusnya instansi pemerintah hingga BUMN konsisten membeli barang-barang yang diproduksi dalam negeri.
“Kita diam saja tapi kita konsisten membeli barang yang diproduksi oleh pabrik-pabrik kita, industri-industri kita, UKM-UKM kita, kok nggak kita lakukan?” kata Jokowi.
“Bodoh sekali kita kalau nggak melakukan ini. Malah beli barang-barang impor. Mau kita terus-teruskan? Ndak, ndak bisa,” tambahnya.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa membeli barang impor berarti memberi pekerjaan kepada negara lain.
“Pekerjaan ada di sana, bukan di sini. Coba kita belokkan semuanya ke sini. Barang yang kita beli barang dalam negeri, berarti akan ada investasi, berarti membuka lapangan pekerjaan,” kata Jokowi.
“Tadi sudah dihitung bisa membuka 2 juta lapangan pekerjaan. Kalau ini tidak dilakukan, sekali lagi, bodoh banget kita ini,” tambahnya.
Pernyataan Jokowi itu disambut tepuk tangan peserta kegiatan, namun langsung ia tegur.
“Jangan tepuk tangan karena kita belum melakukan. Kalau kita melakukan dan itu Rp 400 triliun lebih nanti betul-betul semuanya mengerjakan, silakan semuanya tepuk tangan. Kita hanya minta 40 persen dulu, udah, targetnya nggak banyak-banyak sampai nanti Mei,” ucap Jokowi.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.