Terkini.id, Makassar – Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) mengkritisi kebijakan Bank Indonesia (BI) yang kerap menaikkan suku bunga dengan dalih menghindari inflasi.
Menurut JK, kebijakan tersebut lebih cocok diterapkan di Amerika dibandingkan Indonesia.
Kebijakan bunga tinggi justru mengurangi keinginan orang untuk melakukan investasi karena lebih memilih untuk menyimpan uangnya dalam bentuk deposito dan hidup dari bunga deposito yang disimpannya.
Untuk itu JK berharap agar kebijakan bunga tinggi tidak diterapkan di Indnesia agar orang mau meng-investasikan uangnya.
Hal ini disampaikan JK saat menyampaikan sambutan di acara silaturahmi dengan civitas akademika fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Hasanuddin (Unhas) di lounge fakultas ekonomi unhas, Jumat 17 Maret 2023.
- CEK FAKTA: Istana Ingin Habisi Jusuf Kalla, Ganjar Ketahuan Main Kotor
- Minta Jokowi Contohi SBY, Jusuf Kalla: Jangan Terlalu Terlibat Politik
- Solihin Jusuf Kalla: Selama Pandemi, Performa KALLA Loncat Signifikan
- Respons Jusuf Kalla Soal Ganjar Pranowo Resmi Jadi Capres PDIP 2024
- JK Dukung Indonesia jadi Salah Satu Tujuan Wisata Medis di Bidang Stem Cell
“Selalu solusi di Indonesia itu menaikkan suku bunga, menurut saya itu salah. Karena selalu teori yang dipelajari di Amerika mau dipraktekkan di Indonesia padahal keliru. Investasi akan naik kalau bunga turun. Kalau bunga naik orang akan nikmat deposito, orang tidak kerja hidup dari bunga akhirnya tidak investasi. Kalau turunkan bunga orang tidak akan deposito, orang akan kerja,” ungkap JK.
Lebih lanjut JK menegaskan agar BI tidak usah khawatir akan aliran dana keluar, mengingat karakteristik rupiah berbeda dengan dollar Amerika.
Menurut JK rupiah tidak akan ke mana-mana meskipun bunga di dalam negeri rendah karena mata uang tersebut kurang diminati di luar negeri.
Berbeda halnya dengan dollar yang akan kembali ke Amerika apabila Amerika menaikkan suku bunga.
“Di Indonesia apapun yang terjadi mau turunkan bunga 1 persen uang (rupiah) tidak akan ke mana-mana karena tidak laku di Singapura, dan Amerika. Berbeda dengan dollar kalau naikkan bunga maka dollar di Indonesia akan kembali ke Amerika, kalau rupiah dia mau ke mana? Tidak mungkin orang simpan di bawah kasur pasti taruh di Bank,” ujar JK.