Terkini.id, Jakarta – Kasus varian baru Covid-19, Omicro di Jakarta terus melonjak. Tercatat hingga saat ini kasus Omicron mendekati angka 1000.
Keberlangsungan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di tengah meningkatnya kasus Omicron saat ini turut menjadi persoalan.
Mengingat sudah ada 70 lebih siswa hingga tenaga pendidik yang terkonfimasi positif COVID-19 selama periode PTM 100 persen berlangsung.
Selain itu, 43 sekolah yang ditutup sementara selama 5 hari karena temuan kasus Covid-19, namun beberapa diantaranya sudah dibuka kembali.
Melansir dari liputan6.com, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPR RI yang dilaksanakan pada Selasa, 18 Januari 2022 lalu Kementerian Kesehatan melaporkan 87 persen kasus Omicron transmisi lokal ditemukan di DKI Jakarta.
- Waspada! Gejala Baru Covid-19 Ada yang Baru
- Tembus 3.000 Pasien dalam Sehari, Benarkah Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah Mendominasi di Indonesia?
- Pertemuan Tatap Muka di Sekolah Segera Berlangsung, Pemerintah Prediksi Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Melonjak
- Gejala Omicron Mengalami Peningkatan 21 Kasus BA.4, 122 Kasus BA.5
- Update Covid-19 Selasa 21 Juni, Ada Penambahan 1.678 Kasus Baru di Indonesia
Oleh karena itu, pertimbangan untuk dilaksanakannya kembali proses pembelajaran jarak jauh dinilai perlu dilakukan.
Sementara itu, menurut pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono, kebijakan menarik ‘rem darurat’ tersebut tidak bisa dilakukan sembarangan.
Menurutnya, Kebijakan lockdown untuk saat ini tidak bisa dilakukan secara menyeluruh di DKI Jakarta.
Mengingat kondisi ekonomi yang baru saja beranjak bangkit pada saat ini.
Sehingga akan berdampak buruk terhadap perkembangan ekonomi.
Meski demikian, ia memastikan bahwa upaya mikrolocdown tersebut tidak bisa serta merta membuat laju penularan Omicron berhenti, tapi hanya mengurangi.
Terlebih lonjakan kasus Omicron di Ibu kota yang terus mengalami kenaikan.
Oleh karena itu, Miko menegaskan, penerapan prokes 3M adalah kunci untuk mengurangi penyebaran Omicron.
Berdasarkan data terakhir Dinas Kesehatan DKI Jakarta, hingga 19 Januari 2022 tercatat 988 kasus Omicron di Ibu kota.
Dalam rapat itu, Kemenkes menyebut sebagian besar kasus datang dari pelaku perjalanan luar negeri yakni sebesar 633 orang, dan sisanya adalah transmisi lokal.
Kemenkes juga menyampaikan sebaran kasus Omicron di DKI Jakarta dalam peta sebaran yang dihimpun per 15 Januari 2022 laku, terdapat 5 wilayah DKI Jakarta yang termasuk zona merah penularan Omicron, yakni kecamatan Cilandak, Kalideres, Kebun Jeruk, Kebayoran Baru dan Senen.
Sementara 8 wilayah lainnya masuk kategori zona hijau, yakni kecamatan Menteng, Johar Baru Pancoran, Pulo Gadung, Keramat Jati, Makasar, Pasar Rebo, dan Ciracas, selebihnya masuk zona oranye.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.