Terkini.id, Jakarta – Ekonom senior Faisal Basri mengkritik langkah pemerintah yang memberikan layanan vaksinasi individu atau mandiri bagi masyarakat melalui kimia farma.
Faisal menilai praktik menjual vaksin di tengah kondisi darurat yang mana pasokan vaksin masih terbatas adalah tindakan yang biadab.
Apalagi, katanya, tidak ada jaminan semua rakyat bisa divaksin dengan stok yang ada saat ini.
“Pasokan vaksin masih terbatas. Praktik jualan vaksin adalah tindakan biadab,” tegasnya lewat akun Twitter pribadi pada Minggu, 11 Juli 2021.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa pemerintah sebelumnya telah berjanji akan memberi layanan vaksin gratis kepada rakyat.
- Bandingkan Kepemimpinan SBY dan Jokowi, Warganet: Dulu Era SBY, Didemo Hampir Setiap Bulan Tapi Ekonomi Tumbuh
- Faisal Basri Yakin Sebentar Lagi Pemerintahan Jokowi Menyerah, Netizen: Omongan Bapak Gak Ada yang Benar
- Soal BLT Minyak Goreng, Faisal Basri Sebut ini Kebodohan Pemerintah: Perilaku Masyarakat Rusak
- Angka Inflasi di Bawah Target Pemerintah, Faisal Basri: Mudah-Mudahan Pak Jokowi Tidak Tiga Periode!
- Faisal Basri Khawatir Jokowi Wariskan Kemiskinan, Netizen: Kalau Gak Hoax Pasti Jadi Peramal
Dengan demikian, menurutnya, pemerintah mesti bertindak tegas. Terlebih, penyedia vaksin mandiri merupakan kimia farma, salah satu perusahaan milik negara yang notabenenya bagian dari pemerintah.
“Pemerintah harus melarangnya, apalagi yang jualan BUMN,” tegas mantan calon Gubernur DKI Jakarta.
Diketahui sebelumnya, pemerintah menyatakan vaksinasi mandiri bisa dilakukan melalui klinik Kimia Farma mulai hari Senin, 12 Juli 2021.
Hal itu dinyatakan oleh Wakil Menteri BUMN Pahala N. Mansury, bahwa Vaksinasi Gotong Royong (VGR) Individu dapat mempercepat pembentukan kekebalan komunal (herd immunity) sehingga pemulihan perekonomian nasional dapat berjalan lebih cepat.
“Kimia Farma sebagai bagian dari Holding BUMN Farmasi berkomitmen untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh pihak untuk mempercepat vaksinasi nasional baik melalui Vaksinasi Gotong Royong Perusahaan maupun Individu,” ujarnya saat meninjau pelaksanaan VGR Individu di Klinik Kimia Farma Senen, Sabtu 10 Juli 2021 seperti dikutip CNBC.
Melansir gelora, masyarakat yang mau vaksinasi mandiri di Kimia Farma dikenakan tarif sebesar Rp 321.660 per dosis.
Atau Rp 879.140 untuk dua kali vaksinasi sesuai anjuran pemerintah. Biaya tersebut terdiri dari harga vaksin Rp 643.320 untuk dua dosis dan tarif vaksinasi Rp 235.820 untuk dua kali penyuntikan.
Melansir CNBC, vaksinasi Gotong Royong individu ini sejalan dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 19 Tahun 2021 tentang perubahan atas Permenkes No. 10/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.