Terkini.id, Jakarta – Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB di Papua mengklaim bahwa pihaknya telah menembak mati sembilan aparat TNI dan Polri.
Kelompok yang tergabung dalam Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) itu juga menyebut TNI sebagai teroris.
Oleh karena itu, mereka mengaku akan terus melakukan perlawanan demi merebut kemerdekaan Papua dari Kolonial Indonesia.
Adapun hal tersebut disampaikan dalam siaran persnya, sebagaimana dikutip terkini.id via Hops pada Selasa, 30 November 2021, di mana pihak KKB memastikan telah menembak sejumlah aparat TNI-Polri.
Adapun rinciannya, pihak KKB telah menembak empat prajurit TNI. Laporan itu diterima Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM dari Panglima Kodap III Ndugama, Bridgen Egianus Kogeya.
- Heboh, Jubir TPNPB-OPM Ejek Orang Indonesia: Kasihan Kalian Sangat Primitif
- KKB Papua Makin Sadis, Dendam Kematian Toni Tabuni Dibalas dengan Bakar Sekolah dan Aniaya Guru
- KKB Masuk Kampung dan Kembali Berulah, Kali ini Bakar Sekolah dan Aniaya Guru
- Makin Beringas, KKB Papua Klaim Bakar Perusahaan Kayu di Sorong: Kami Tolak Segala Bentuk Pembangunan di Papua
- KKB Papua Tak Sudi Disebut Punya Hubungan Saudara Indonesia: Mimpi!
Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengatakan bahwa kontak senjata antara tentara pembebasan nasional dengan TNI terjadi di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo pada Sabtu lalu, 20 November 2021.
Dalam pertempuran itu, pasukan TPNPB-OPM mengklaim telah menembak empat prajurit TNI hingga tewas.
“Kemudian empat orang anggota lainnya TNI-Polri dari negara teroris Indonesia ditembak mati di kampung Suru-Suru,” ujar Sebby.
Kemudian pada Kamis, 25 November 2021, pasukan TPNPB-OPM kembali terlibat kontak senjata di distrik yang sama.
Sebby mengatakan bahwa satu prajurit TNI kembali ditembak mati dalam kontak senjata tersebut.
Berlanjut pada Sabtu, 27 November 2021, pasukan TNI, kata Sebby, menggunakan dua unit helikopter menuju Suru-Suru dari arah Nduga, di mana ia mengatakan tujuan dikerahkan dua unit helikopter itu guna mengevakuasi prajurit yang tertembak pada tanggal 20 dan 25 November 2021 lalu.
Sebby mengatakan, saat itu pasukan TNI turut menembak dari atas udara. Tidak hanya siraman peluru, granat juga diarahkan ke pasukan TPNPB-OPM.
“Dari udara Indonesia menembak ke darat dengan siraman peluru, granat, bom. Namun, pihak TPNPB kodap III Derakma NDUGAMA tidak kena.”
Pada hari yang sama, lanjut Sebby, pihaknya kembali menembak mati empat prajurit TNI dalam kontak senjata yang berlangsung di Suru-Suru sehingga TPNPB-OPM mengklaim telah menembak mati sembilan prajurit TNI.
“Hari Sabtu tembak mati empat orang Teroris TNI/Polri Indonesia di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahokimo, saat tumpangi dari helikopter. Semua tembak mati TNI teroris dari negara Indonesia itu sembilan orang mati.”
Atas kontak senjata tersebut, masyarakat sipil mengungsi ke hutan-hutan. Tidak hanya itu, TPNPB-OPM bertanggung jawab atas serangkaian serangan yang terjadi di Distrik Suru-Suru.
“Kami terus lakukan perlawanan untuk merebut kemerdekaan Papua dari tangan pemerintah kolonial Republik Indonesia,” pungkas Sebby.