Koar-Koar Sebut Bela Menag, Sampai Minta Hapuskan Ayat Al Quran! Ternyata Gus Yaqut dan Pendeta Saifuddin?

Koar-Koar Sebut Bela Menag, Sampai Minta Hapuskan Ayat Al Quran! Ternyata Gus Yaqut dan Pendeta Saifuddin?

R
Merry Lestari
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Masih jadi perbincangan publik, karena berkoar-koar menyatakan dukungan terhadap aturan suara adzan yang dikeluarkan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas beberapa waktu lalu, hingga meminta Menag untuk menghapus 300 ayat Al Quran, rupanya Pendeta Saifuddin Ibrahim tak punya hubungan apapun dengan Menag Yaqut. 

Hal tersebut disampaikan oleh Plt Kabiro Humas, Data, dan Informasi Kemenag, Thobib Al Asyhar dalam keterangannya, belum lama ini. 

Menurut Thobib, Menag Yaqut sama sekali tidak mengenal Pendeta Saifuddin Ibrahim yang belakangan menjadi viral itu. 

“Gus Menteri tidak kenal dengan Pendeta Saifuddin Ibrahim,” ungkap Thobib, dikutip dari wartaeconomi.co.id, Sabtu, 19 Maret 2022.

Thobib mengungkap, bawa selama ini tidak pernah ada pertemuan antara Gus Yaqut dan Saifuddin. 

Baca Juga

Demikian pula dalam buku catatan tamu, yang sama sekali tak ada agenda pertemuan keduanya. 

Thobib juga menyatakan, bahwa Menag Yaqut tidak pernah mendengar klaim Pendeta Saifuddin yang disebut disampaikan kepadanya. 

Sebaliknya, pernyataan Saifuddin tentang 300 ayat Alquran itu adalah salah besar. 

Sebab, Alquran adalah kitab suci yang diyakini sempurna oleh umat Islam. 

Karena itu, pihaknya sangat menyesalkan pernyataan Saifuddin terkait kitab suci agama lain yang disampaikan dengan cara yang menyinggung. 

Menag Yaqut, sambungnya, justru mengajak dan terus bersama-sama dengan tokoh keagamaan untuk merajut persatuan, persaudaraan, dan keharmonisan antarsesama umat beragama. 

“Gus Menteri selama ini terus mengajak tokoh agama menjaga kerukunan,” kata Thobib. 

Kemenag, lanjutnya, terus berupaya meningkatkan kualitas kerukunan antarumat beragama. 

Salah satunya melalui program penguatan moderasi beragama. 

Karena itu, Thobib menegaskan bahwa pernyataan Saifuddin tidak sejalan dengan program Menag Yaqut. 

“Apa yang dilakukan Pendeta Saifuddin justru dapat mengganggu kerukunan antarumat dan upaya menguatkan moderasi tegas tandas Thobib. 

Pihaknya juga menentang pernyataan Pendeta Saifuddin yang menyebut bahwa alumni pondok pesantren adalah radikal. 

“Dia (Saifuddin) lupa bahwa Gus Menteri terlahir dari lingkungan pesantren dan juga keluarganya memiliki pesantren.” 

“Tentu Menag tidak setuju dengan pernyataan Pendeta Saifuddin,” pungkasnya. 

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.