Terkini.id, Jakarta – Akademisi Nadirsyah Hosen turut menanggapi sebuah video yang memperlihatkan salah seorang jamaah massa aksi bela adzan Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang salah melakukan gerakan shalat, dan menuai sorotan publik.
Diketahui, jamaah tersebut adalah Fikri Bareno atau Buya Fikri yang merupakan Koordinator lapangan dalam aksi demo bela adzan di Kemenag pada Jumat, 4 Maret 2022 kemarin.
Nadirsyah Hosen melalui cuitan Twitter pribadinya @na_dirs, mengkritik Buya Fikri yang Salah melakukan gerakan shalat itu, dan meminta pihak MUI untuk lebih memperhatikan anggotanya.
Pasalnya, menurut keterangannya Nadirsyah mengungkap bahwa Buya Fikri sendiri merupakan salah satu wakil ketua komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat di MUI Pusat.
“Fikri Bareno, korlap demo yang salah gerakan shalatnya, itu adalah salah satu wakil ketua komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat di MUI Pusat. Mohon menjadi perhatian pimpinan @MUIPusat,” tulis Nadirsyah Hosen, dilihat dari Twitter, Minggu, 6 Maret 2022.
- Gus Nadir Sarankan Capres 2024 Tak Usah Pakai BuzzeRp
- Polri Tidak Akan Ungkap Motif Ferdy Sambo, Kiai NU: Kau yang Berjanji, Kau yang Mengingkari
- Polri Belum Ungkap Motif Pembunuhan Brigadir J, Gus Nadir: Apakah Motif Kembang Atau Polos
- Soal Ijab Kabul Bahasa Arab, Gus Nadir: Jangan Mengusik Agama Islam Karena Benci Anies
- Gus Nadir Sebut Tidak Ada Islamophobia: yang Ada Politisi Jualan Emosi Umat
Sebelumnya, terkait video itu, Buya Fikri telah memberikan klarifikasinya meminta maaf kepada seluruh umat lantaran telah salah melakukan gerakan shalat tersebut.
Hal itu disampaikan Buya Fikri kepada Satu Indonesia News Network (SNN), seperti dikutip pada Sabtu 5 Maret 2022.
Dalam klarifikasinya, Buya Fikri menceritakan awal mula saat dirinya melakukan shalat jamaah di tengah aksi bela azan yang digelar partisipan PA 212 itu.
Buya Fikri menyebut, saat itu ia diamanahkan untuk mengkoordinir kegiatan aksi atau yang biasa disebut sebagai koordinator lapangan.
“Karena tugas itulah, ketika tiba waktunya Shalat Ashar berjamaah, saya tidak meninggalkan mobil komando, karena komando harus tetap di saya, untuk berjaga-jaga terhadap kemungkinan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat shalat tengah berlangsung. Mengingat saya adalah penanggung jawab kegiatan,” ujar Buya Fikri, dikutip dari Terkini.id.
Menurutnya, lantaran berada di atas mobil komando ia mengaku kesulitan mendengar suara imam, yang kemudian terjadi kesalahan pada shalatnya.
“Saya mencoba memperbaiki kesalahan itu, sehingga tampak saya melakukan ruku dua kali. Namun pada akhirnya saya membatalkan sholat saya karena meyakini shalat tadi tidak sempurna dan memang memenuhi syarat untuk dibatalkan. Saya kemudian melakukan shalat ulang di masjid, usai aksi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Buya Fikri dalam klarifikasinya itu berharap dapat meluruskan sekaligus mengakhiri silang pendapat sejumlah pihak.
Ia pun memohon ampun kepada Allah SWT lantaran kesalahannya itu.
Selain itu, Buya Fikri juga meminta maaf kepada umat karena telah salah melakukan gerakan shalat tersebut.
“Kepada Allah saya mohon ampunan, kepada umat saya mohon maaf, karena menimbulkan perdebatan. Walau pada dasarnya, shalat adalah hubungan pribadi muslim kepada Allah, tidak untuk divideokan dan kemudian disebar sehingga menjadi perdebatan,” tutupnya.