Terkini.id, Jakarta – Persaudaraan Alumni (PA) 212 menuntut pihak kepolisian untuk segera memproses laporannya terkait dugaan penodaan agama oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.
Laporan PA 212 adalah buntut dari pernyataan Menag Yaqut yang membandingkan suara adzan dan suara gonggongan anjing beberapa waktu lalu.
Terkait laporannya yang belum diproses, Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif mengatakan jika pihaknya akan kembali turun menuntut pihak kepolisian untuk menindak lanjuti laporannya itu.
“Kita berharap tidak ada lagi yang melindungi penoda agama. Karena kita tidak ingin siapapun yang menodai agama di negara yang kita cintai”, ujar Slamet Maarif, dikutip dari laman CNN Indonesia, Jumat 4 Maret 2022.
Oleh sebab itu, dia meminta agar pihak kepolisian segera memproses laporan-laporan terkait dugaan penodaan agama oleh Yaqut.
- PA 212 Tolak Konser Coldplay, Novel Bamukmin: Kalau Nekat, Kita Blokir Lokasi!
- Novel Bamukmin Sebut Islam Mengharamkan Wanita Jadi Presiden
- PBNU Kritik Politik ldentitas, PA 212: Padahal Mereka yang Bermain Politik
- Gemira Berharap PA 212 Tetap Dukung Prabowo Hingga 2024
- Novel Bamukmin Sebut Akan Pasang Badan untuk Ferdy Sambo Jika Buka Kebohongan!
Slamet memastikan pihaknya akan terus mengawal kasus ini sampai Yaqut menjalani proses hukuman untuk mempertanggungjawabkan pernyataan itu.
“Urusan presiden mau memecat Yaqut, bukan urusan kita. yang kita perjuangkan harus diproses secara hukum. tidak boleh ada penodaan agama di negeri ini”, katanya lagi.
Lebih lanjut, Slamet mengatakan jika pihaknya memberikan waktu untuk pihak kepolisian untuk memproses laporannya itu sampai pekan depan.
Selain itu, dia mengancam bahwa pihaknya akan kembali turun melaukan demo jika tidak ada kejelasan kasus ini.
“Kita tunggu sampai dengan Jumat depan, kalau belum ada proses hukum yang dijalankan oleh pihak kepolisian, saya pastikan kita akan kembali turun di Bareskrim Polri”, tegas Slamet.
Bukan hanya itu, Slamet meminta kepada Menag Yaqut untuk segera bertaubat dan emminta maaf kepada seluruh umat Islam di Indonesia.
“Meminta maaf itu bukan hal yang merendahkan, meminta maaf itu adalah hal yang mulia, meminta maaf itu bukanlah hal yang menista justru akan memuliakan beliau”, tandasnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.