Terkini.id, Jakarta – Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelora, memberi respons terhadap ‘sentilan’ Partai Gerindra terkait sindiran Fadli Zon terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal banjir di Sintang, Kalimantan Barat. Fahri menyebut dirinya tak membela Fadli Zon, tapi membela hak warga negara.
“Perlu digarisbawahi sekali lagi bahwa saya tidak membela Fadli Zon. Yang saya bela adalah hak-hak kita sebagai warga negara dan sebagai pemilih atas wakil kita,” ujar Fahri kepada wartawan, Jumat 19 November 2021, dikutip dari Detikcom.
Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu berharap wakil rakyat mengawasi pemerintahan saat ini. Namun kenyataannya, menurut Fahri, para wakil rakyat justru taat kepada pimpinan partai politik.
“Karena mereka seharusnya lebih bisa berdaya dalam mengawal negara dari sekarang yang tampak di depan kita membosankan. Karena mereka harus taat kepada pimpinan dan lain-lain,” tutur Fahri.
Kritik yang dilontarkan Fahri Hamzah ini, menurutnya, bukan untuk satu partai politik. Namun kritiknya ditujukan kepada partai politik yang tercemar feodalisme.
- Sindir DPR, Fahri Hamzah: Masa Saya Terus yang Kritik Jokowi?
- Beredar Video Fahri Hamzah Sebut Anies Baswedan Nggak Berani Ngomong Ekstrim
- Fahri Duga Anies Gagal Maju Capres, Helmi Felis: Please, Jangan jadi Dukun!
- Soal 'Bandar Belum Deal' Fahri Hamzah Dapat Serangan Balik
- Sumber Keuangan Pemilu Tak Jelas, Fahri Hamzah Bongkar Peran Bohir
“Ini bukan kritik kepada satu partai politik, tapi kepada semua partai politik yang telah teracuni oleh feodalisme kepemimpinan partai yang tidak demokratis,” ujarnya.
Menurut Fahri Hamzah, fungsi pengawasan dan oposisi DPR saat ini, tak dijalankan secara baik. Buktinya, lanjut Fahri, pengawasan terhadap pemerintah tercecer di mana-mana, sedangkan oposisi justru menguat di jalanan.
“Jadi ini sekali lagi, ini bukan orang per orang, tapi soal hak rakyat, soal kita sebagai warga negara yang ingin melihat Senayan berfungsi sebagaimana mestinya, Senayan mengambil fungsi pengawasan yang sekarang berserakan. Fungsi oposisi yang sekarang menjalar di jalan-jalan raya. Harusnya yang mengambil alih adalah Senayan. Senayan harus bisa melihat kejanggalan yang kasatmata ini, dan disuarakan karena itu kehendak pemilih,” lanjutnya.