Terkini.id, Jakarta – Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi melontarkan sindiran pedas kepada Majelis Ulama Indonesia atau MUI mengenai pembentukan cyber army atau pasukan siber untuk melindungi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Host Cokro TV ini melontarkan sarkasme bahwa MUI tidak pernah salah dan orang lainlah yang berlumuran dosa.
Pasalnya, menurut Eko Kuntadhi, MUI pernah mengeluarkan fatwah bahwa buzzer itu haram, namun di sisi lain juga menjadi buzzer Anies Baswedan.
“Kalau MUI keluarkan fatwa buzzer itu haram, fatwa itu buat masyarakat,” kata Eko Kuntadhi melalui akun Twitter pribadinya pada Sabtu, 20 November 2021.
“Kalau MUI Jakarta jadi buzzer Anies, mau ape lu? Kira-kira makna fatwa itu,begini. MUI itu gak pernah salah. Kitalah yang berlumur dosa,” sambungnya.
- Buntut Usulan Gibran Jadi Cawapres Anies, Nasdem Sindir Demokrat Kebakaran Jenggot
- Eko Kuntadhi Ungkap Dana Ganjarist dari Biaya Sendiri
- Ning Imaz Maafkan Eko Kuntadhi, Faizal Assegaf: Pesantren Lirboyo Lembek
- Beberapa Poin Kesepakatan Eko Kuntadhi dan Keluarga Besar Ponpes Lirboyo
- Ditanya Soal Eko Kuntadhi, Ganjar Pranowo: Tidak Ada Hubungan Apapun
Dilansir dari Detik News, sebelumnya MUI pernah mengeluarkan fatwa bernomor 24 tahun 2017 tentang Hukum dan Pedoman Bermuamalah Melalui Media Sosial.
Salah satu isi aturan itu, tepatnya pada poin 9, disebutkan bahwa aktivitas buzzer adalah suatu hal yang haram.
“Aktifitas buzzer di media sosial yang menjadikan penyediaan informasi berisi hoax, ghibah, fitnah, namimah, bullying, aib, gosip, dan hal-hal lain sejenis sebagai profesi untuk memperoleh keuntungan, baik ekonomi maupun non-ekonomi, hukumnya haram. Demikian juga orang yang menyuruh, mendukung, membantu, memanfaatkan jasa dan orang yang memfasilitasinya,” demikian bunyi fatwah MUI.
BLarangan aktivitas terkait buzzer juga disebutkan pada poin 4 bagian Pedoman Pembuatan Konten/Informasi.
“Tidak boleh menjadikan penyediaan konten/informasi yang berisi tentang hoax, aib, ujaran kebencian, gosip, dan hal-hal lain sejenis terkait pribadi atau kelompok sebagai profesi untuk memperoleh keuntungan, baik ekonomi maupun non-ekonomi, seperti profesi buzzer yang mencari keuntungan dari kegiatan terlarang tersebut,” demikian bunyinya.
Adapun Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH Munahar Muchtar pernah menyatakan harapannya untuk membentuk pasukan siber demi melindungi Anies Baswedan.
Dalam arahannya, Munahar berharap Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI DKI Jakarta memiliki orang ahli atau cyber army untuk melawan orang-orang yang menghantam umat Islam karena tugas utama MUI adalah amar makruf nahi mungkar.
Spesifiknya, ia berharap Infokom MUI DKI bisa menjalankan amar makruf nahi mungkar untuk melawan para buzzer yang telah meresahkan umat Islam.
Sebab, menurut Munahar, buzzer telah menghantam ulama dan mendiskreditkan umat Islam.
Tidak hanya itu, ia juga berharap infokom dan MUI DKI bisa membela dan membantu Anies Baswedan.
Munahar mengatakan bahwa jika para buzzer mencari kesalahan Anies, maka Infokom mengangkat keberhasilan Anies, baik tingkat nasional maupun internasional.
“Beliau ini termasuk 21 orang pahlawan dunia. Berita-berita saya minta MUI DKI yang mengangkatnya karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta,” kata Munahar.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
