Musni Sebut Akan Instruksikan Mahasiswanya Nonton Film G30S PKI, Uki Sentil Begini

Musni Sebut Akan Instruksikan Mahasiswanya Nonton Film G30S PKI, Uki Sentil Begini

R
Resty

Penulis

Terkini.id, Jakarta – Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar mengatakan bahwa ia akan menginstruksikan mahasiswanya untuk menonton film “Pengkhianatan G30S PKI” jika benar ditayangkan TV One.

Bukan hanya mahasiswa, sosiolog itu juga mengatakan akan menginstruksikan kepada seluruh civitas akademika di Universitas Ibnu Chaldun untuk menonton.

Adapun tujuan Musni menginstruksikan hal itu adalah agar Bangsa Indonesia tidak lupa sejarah pembantaian terhadap para Jenderal TNI.

“Jika benar TV ONE akan siarkan film G30S PKI, saya akan instruksikan mahasiswa (i) dan seluruh  sivitas akademika Universitas Ibnu Chaldun Jakarta agar menonton film tersebut,” katanya melalui akun Twitter Nusniumar pada Sabtu, 25 September 2021.

“Agar bangsa Indonesia tidak lupa sejarah pembantaian PKI terhadap para Jenderal TNI,” sambungnya.

Baca Juga

Pernyataan Musni itu lantas ditanggapi oleh Direktur Centre For Youth and Population Research, Dedek Prayudi atau Uki.

Uki menyarankan bahwa dibanding menginstruksikan mahasiswa dan civitas akademika untuk menonton film G30S PKI, lebih baik Musni membuka ruang-ruang akademik untuk membahas seluruh ideologi ekonomi politik secara kritis.

Pasalnya, ia menilai bahwa film “Pengkhianatan G30S PKI” adalah film propaganda yang telah usang.

Selain itu, Uki juga menyinggung bahwa orang yang diglorifikasi dalam film tersebut sudah meninggal.

“Dari pada ‘instruksi’ nonton film Propaganda yang telah usang dmn orang yang diglorifikasi juga udah meninggal, lebih baik anda buka ruang-ruang akademik untuk membahas seluruh ideologi ekonomi politik secara kritis,” katanya melalui akun Uki23.

“Orang-orang seperti anda yang bikin Pink Floyd bikin lagu ‘Brick in The Wall’,” sambung mantan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.

Di akhir, Uki juga menyinggung soal soal mahasiswa yang didik untuk mengembangkan pemikiran sendiri dan bukan hanya menganggap benar pemikiran yang dianggap benar oleh dosen.

“Siapalah saya yang dididik untuk mengembangkan pemikiran sendiri, bukan dipaksa menganggap benar apa yang dianggap benar oleh dosen-dosen saya,” katanya.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.