Terkini.id, Jakarta – Seorang akademisi Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar menyoroti Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar ‘Pasangan Amin’ Capres dan Cawapres 2024 yang menyebutkan Anies Tidak menghianati siapapun.
Hal tersebut disampaikan Musni Umar melalui cuitan diakun media sosial twitternya belum lama ini.
Dalam cuitannya, Musni Umar mengatakan bahwa tidak ada pengianatan dalam pemilihan Capres dan Cawapres para tokoh bangsa bisa menjadi calon presiden.
“Tidak ada pengkhianatan. Anies tidak mengkhianati siapapun, begitu juga Muhaimin. Drama capres-cawapres akar masalahnya adalah presidential Threshold 20%. Kalau tidak ada PT 20%, para ketua umum partai politik dan para tokoh bangsa terbaik bisa menjadi calon presiden.,” katanya di akun twitter. Senin, 4 September 2023.
Selain dari itu, melalui cuitan twitter, Musni Umar juga menyebutkan bahwa jangan mencari kambing hitam.
- Rezki Mulfiati Turut Dampingi Anies Baswedan Hadiri Silaknas ICMI
- Makan Siang Bareng Jokowi, Anies Baswedan: Terima Kasih Atas Jamuan dan Bincang-bincangnya!
- Bacapres Ini Ungkap Isi Pertemuannya dengan Presiden Jokowi Bersama Bacapres Lainnya
- Megawati Pilih Mahfud MD Pendamping Ganjar, Sandiaga Uno Mengaku Merasa Sedih
- Gagasan Anies Baswedan Soal Satu Ekonomi dan Harga Setara di Indonesia
“Janganlah cari kambing hitam. Pak SBY dan Pak Jokowi masing-masing memimpin Indonesia 10 tahun. Begitu pula para ketua umum parpol, mengapa PT 20% yang diperjuangkan para aktivis utk dihapus tidak dilakukan. Sekarang bicara pengkhianatan,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui bahwa saat ini Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) resmi dideklarasikan sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Sebelumnya Anies merupakan bakal calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Koalisi itu terdiri dari NasDem, Demokrat, dan PKS.
Sementara PKB tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju bersama Gerindra, Golkar, PAN, dan PBB mengusung Prabowo Subianto. NasDem lantas mengajak PKB berkoalisi.
Keputusan NasDem itu direspons keras oleh Demokrat. Mereka menarik dukungan dari Anies karena Agus Harimurti Yudhoyono batal dijadikan cawapres.
Dengan adanya deklarasi koalisi NasDem dan PKB ini, peta koalisi Pilpres 2024 berubah lagi.
Poros koalisi masih mungkin berubah sampai pendaftaran dibuka KPU mulai pertengahan Oktober sampai November 2023.