Terkini.id, Jakarta – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mempertanyakan kapasitas seorang habaib sekelas Habib Rizieq yang melontarkan pernyataan soal Indonesia darurat kebohongan.
“Apakah layak dari seorang ulama atau seorang yang punya predikat sebagai habaib bisa mengeluarkan statement seperti gitu?,” tanya Ali Mochtar Ngabalin dilansir dari Suara.com, Jumat 22 Juli 2022.
Terkait hal tersebut pria yang kerap disapa Ngabalin ini tidak ingin berkomentar lebih lanjut lagi soal pernyataan Habib Rizieq tersebut.
Ngabalin menuturkan publik yang akan menilai bagaimana sosok Habib Rizieq setelah dinyatakan bebas bersyarat.
“Publik yang nanti menilai,” tuturnya.
- Mahfud MD Ngaku 'Nyerah' Ditantang Debat Jumhur Hidayat: Mohon Maaf!
- Ali Mochtar Ngabalin Sebut Jokowi Akan Rombak Kabinet Pada Awal 2023
- Ali Ngabalin Anggap Restu Jokowi Kepada Prabowo Sebagai Pepatah-Petitih
- Ngabalin Jadi Trending Topic Usai Sindir Darurat Kebohongan Habib Rizieq
- Soal Ucapan HRS, Ali Ngabalin: Apa Layak Seorang Habib Seperti Itu
Disamping itu Ngabalin juga menghimbau mantan pentolan Front Pembela Islam (FPI) tersebut untuk menjadi sosok yang memberikan pencerahan agar Indonesia menjadi lebih nyaman.
“Setidaknya bisa menjadi tokoh yang bisa memberikan pencerahan, memberikan suasana yang lebih teduh,suasana yang lebih nyaman bagi negeri kita,” kata Ngabalin.
Terkait hal tersebut Ngabalin juga berharap Habib Rizieq tidak mendapatkan penilaian negatif dari masyarakat.
“Jadi supaya tidak menimbulkan penilaian-penilaian yang negatif kepada pribadinya sendiri dan orang punya penilaian-penilaian yang negatif thinking kepada Rizieq, maka yang paling baik kecuali kehadirannya kembali di tengah masyarakat bisa membuat suasana lebih baik lebih teduh,” imbuhnya
Ngabalin juga meminta mantan imam besar FPI tersebut untuk bisa lebih berhati-hati dalam melontarkan kritikan kepada pemerintah.
Lebih lanjut lagi Ngabalin menuturkan seharunya sebagai seorang habaib, Habib Rizieq seharusnya paham cara memberikan komentar atau tanggapan yang beradab.
“Dalam mengingatkan nasihat kepada pemangku kuasa negara itu ada caranya dan itu Rizieq tahu sehingga pakai cara-cara yang lebih beradab dan diatur dalam aturan agama,” pungkas Ngabalin.