Terkini.id — Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah mengungkapkan konsep kepemimpinan di hadapan mahasiswa baru Universitas Islam Makassar (UIM). Pada kuliah umum, Senin 16 September 2019.
Menurutnya, menjadi seorang pemimpin bukan hanya sekedar memimpin begitu saja, namun yang paling utama bagaimana bisa menguasai medan di semua wilayah dimana daerah yang dipimpin.
Selain itu, pemimpin juga diharuskan memanfaatkan potensi sumber daya manusia (SDM) ada untuk mendorong pembangunan dan inovasi di berbagai bidang demi kemajuan sebuah bangsa.
“Kita harus menjadi pemimpin yang bisa menguasai wilayah kita, dan kita harus memanfaatkan orang pintar kita, kami juga mengunakan kampus sebagai dapur pemerintah,” ungkap Prof Nurdin dalam sambutannya.
Terlebih, dalam menyelesaikan sebuah masalah, harus betul-betul cermati untuk memutuskan sesuatu dan menyelesaikannya dengan cara mencari tahu penyebab utama terjadinya masalah tersebut.
- PNS Pemprov SulSel Diperiksa Sebagai Saksi Oleh KPK Terkait Suap ke BPK SulSel
- KPK Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Eks Gubernur SulSel Nurdin Abdullah
- Gubernur Sulsel ASS Temui Nurdin Abdullah di Lapas Sukamiskin, Ini yang Dibahas
- Andi Sudirman Jenguk Nurdin Abdullah di Lapas Sukamiskin, Bahas Sulsel
- Andi Sudirman Sulaiman Jenguk Nurdin Abdullah: Beliau Beri Motivasi untuk RPJMD 2018-2023
“Setiap terjadi sesuatu, jangan cari yang menggerakkan tapi cari penyebabnya. Dan saya menjadi Gubernur tentu momennya beda memimpin kabupaten dan menjadi pemimpin di provinsi kalau memimpin kabupaten kita punya otonomi wilayah, kalau di provinsi kita menjadi wakil pemerintah pusat di daerah,” jelas mantan Bupati Bantaeng dua periode itu.
Olehnya, itu Prof. Nurdin berhara kepada seluruh mahasiswa UIM Makassar agar belajar lebih banyak dan lebih giat agar kelak bisa menjadi pemimpin yang hebat, karena pemimpin saat ini akan selesai sebab terhalang oleh waktu.
“Kami semua akan berakhir dan dibatasi oleh umur. Jadi saya harap anak-anak ku bisa selesai dan memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara,” pungkasnya.