Terkini.id, Jakarta – Partai PDIP dan Partai Demokrat dikabarkan saat ini saling sindir-sindiran mengenai para kader yang masuk dalam daftar kasus korupsi di Indonesia.
Perseteruan kedua Partai ini juga menyeret kasus korupsi Harun Masiku yang hingga saat ini belum ada kabar lanjutan mengenai penanganan kasusnya.
Kedua Partai ini saling sindir berawal dari adanya dugaan SBY akan ada kecurangan pada pemilu 2024 mendatang sehingga dia harus turun gunung mengawasi jalannya Pemilu.
Herzaky Mahendra Putra, kader Partai Demokrat pada awalnya menyinggung mengenai kader PDIP yang terseret dalam kasus suap Komisioner KPU 2019 lalu.
“2019 Komisoner KPU Wahyu Setiawan ditangkap karena kasus suap, yang terlibat siapa? Ada eks Bawaslu yang juga merupakan seorang Caleg PDIP”, kata Herzaky seperti dikutip dari Suara.com jaringan Terkini.id, Sabtu 24 September 2022.
Dia lantas menyeret kasus Harun Masiku yang juga merupakan salah satu kader PDIP yang terlibat kasus korupsi dan hingga saat ini masih menjadi Buronan KPK.
“Lalu ada juga Harun Masiku yang terlibat yang masih buron seribu hari lebih. Itu fakta hukumnya”, lanjutnya.
PDIP Tak Terima Partainya Disebut Korupsi
Merespon pernyataan dari Herzaky Demokrat, Politisi PDIP, Adian Napitupulu lantas menyebut jika kasus yang dilakukan oleh kader PDIP adalah kasus perseorangan dan tidak bisa dipresentasekan ke seluruhan partai.
Adian lantas menyinggung mengenai seorang ketua umum yang juga terlibat dalam pusaran kasus korupsi, namun dia enggan menyebutkan siapa yang dia maksud.
Kader Saling Serang
Menanggapi pernyataan Adian, Herzaky lantas memberikan daftar nama-nama kader PDIP yang juga terlibat dalam pusaran kasus korupsi. Dia menyebut salah satu kader PDIP yang turut korupsi yakni mantan Menteri Sosial, Julari Batubara.
Dia menyebut kader PDIP, Julari Batubara melakukan korupsi dana Bansos ditengah Krisis akibat Pandemi Covid-19.
Adian pun tetap pada pernyataannya yang mengatakan ada kasus korupsi yang melibatkan ketua umum partai.
Aksi saling sindir antara kedua partai ini diketahui tak hanya terjadi sekali, tetapi sebelumnya juga pernah terjadi aksi saling sindir yakni sindiran Hasto Kristiyanto terkait kecurangan Pemilu 2009 dan dimenangkan oleh Partai Demokrat.
Namun, menurut Herzaky, manuver yang dilakukan oleh Demokrat hingga memenangkan pertarungan di Pemilu itu dilakukan secara bersih.
“Bang Hasto, Demokrat tahun 2009 suaranya bisa meningkat tiga kali lipat karena prestasi pemerintahan SBY yang dirasakan manfaatnya oleh rakyat”, kata Herzaky.
“Lagipula publik kan tahu kalau di Pemilu 2019 lalu ada komisioner KPU yang ditangkap karena kasus suap. Kan salah satu pelakunya kader partainya bang Hasto, Harun Masiku yang sudah buron seribu hari lebih tidak ada cerita seperti itu di Pemilu 2009”, tandasnya.