Terkini.id, Jakarta – Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko menilai bahwa ada tujuan tertentu di balik pemberian cap bahwa beberapa lembaga atau organisasi seperti PDIP hingga TNI disusupi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Menurutnya tujuan itu adalah untuk melemahkan institusi-institusi terkait agar NKRI mudah di-Taliban-kan.
“Yang sudah dicap disusupi PKI: PDI Perjuangan, NU & Polri. Kini TNI,” katanha melalui akun Twitter @budimandjatmiko pada Rabu, 29 September 2021.
“Tujuannya? Melemahkan institusi-institusi ini sulaya NKRI mudah diTalibankan, jadi republik konservatif totaliter, di mana gaya rambutmu, cara berpakaianmu dan cara berjalan anak-anak gadismu diatur UU Totaliter,” tamabhnya.
Budiman Sudjatmiko menyinggung bahwa ada sebuah situasi yang sudah puluhan tahun ada di Indonesia.
- Budiman Sebut Prabowo Miliki Pengalaman Tingkat Dunia yang Tak Dimiliki Dua Capres Lain
- Budiman Sudjatmiko Dipecat PDIP, Fahri Hamzah: Welcome To The Club!
- PDIP Pecat Budiman Sudjatmiko, Leonita Lestari: Mereka Lupa Siapa Budiman!
- Demi Dukung Prabowo Jadi Capres 2024, Budiman Sudjatmiko Sebut Rela Dipecat PDIP
- Akui Dukung Prabowo Subianto, Budiman Sudjatmiko Kirim 'Pesan Khusus' Untuk PDIP
Di mana, jika ada dua orang berkelahi, maka siapa pun yang duluan mencap lawannya sebagai PKI akan dianggap pihak yang benar dan orang lain akan beramai-ramai mengeroyok lawannya hingga mati gaya.
“Kini Polri dan TNI mau diperlakukan begitu supaya mati gaya,” katanya.
Menurut Budiman, jika dua kekuatan negara (Polri dan TNI) mati gaya serta dua kekuatan masyarakat politik dan sipil terbesar yang memegang banyak akar rumput (PDI Perjuangan dan NU) juga mati gaya gara-gara semua dicap disusupi PKI, maka Indonesia akan mudah jatuh seperti durian busuk.
Ia lantas memberikan contoh dua tentara nasional di negara lain yang pernah dibuat mati gaya.
Pertama, Tentara Lebanon yang bingung saat negerinya diamuk Perang Saudara pada 1970an-1980an dan diinvasi Israel pada 1982.
Kedua, Tentara Afghanistan pada 1980an dicap antek Soviet dan 2000an dicap antek AS menjadi “bengong” di depan Taliban.
“Cap sebagai PKI masih dianggap mematikan walau sudah jauh menumpul dibanding masa-masa Orba,” katanya.
Cap bahwa TNI disusupi PKI, lanjutnya, adalah upaya keras terakhir konservatif radikal memakai senjata ini.
Jika sukses, menurut Budiman, maka cap ini bisa menguat lagi, jika gagal maka daya gedornya tamat
“Jika TNI jadi limbung gara-gara tuduhan ini, maka itu bakal jadi modal konservatif totaliter membuat TNI bengong mati gaya di hadapan invasi Talibanisme,” sebut Budiman.
“Dalam soal ini, TNI bisa tanya ke orang-orang PDI Perjuangan, NU dan Polri yang sudah duluan dicap PKI tapi tetap woles,” tambahnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.