Terkini.id, Jakarta – Pemindahan IKN Nusantara merupakan bukti pencapaian terbesar Jowoki selama menjabat sebagai Presiden RI.
Proyek pemindahan IKN Nusantara disebut sebagai mega proyek. Pasalanya, proyek ini melibatkan migrasi besar-besaran orang dari Jakarta ke Kalimatan Timur.
Mega proyek tersebut tentunya membutuhkan uang yang sangat besar. Lalu, dari mana asal uang untuk membangun ibu kota negara baru tersebut?
Dilansir dari CokroTV yang di unggah pada Rabu, 16 Maret 2022, Denny Siregar membahas terkait asal uang yang digunakan untuk pemindahan IKN Nusantara.
“Pertanyaan terbesar banyak orang adalah, dari mana sih kita punya uang untuk membangun ibu kota baru?” ujar Denny Siregar mengawali video tersebut.
- Wakil Ketum PKB : Betapa Malunya Bangsa Ini Kalau Sampai Pemindahan IKN yang Sudah Disepakati Bersama Tidak Berhasil
- Investor IKN Mundur, Faisal Basri: Proyek Bermasalah dan Mangkrak Ciri Khas Jokowi
- Soal Pemindahan IKN, Azyumardi Azra : Kalau Ini Berlanjut Ya Mungkin, Paling Penyesalan
- MS Kaban Singgung Jokowi Soal Pemindahan IKN, Netizen: Bayar Utangmu
- Dari Target 10 Ribu Kini Petisi Batalkan Pemindahan IKN Telah Diteken Lebih 7 Ribu Orang
“Apakah nanti negara ini tidak terbeban dengan utang yang luar biasa besar? Ya bisa jadi, kalau kita tidak mengelolanya dengan benar. Tapi bisa jadi juga sebuah keuntungan besar, kalau dikelola dengan benar,” lanjutnya.
Negara Indonesia memiliki lahan sebesar 180 hektar di Penajam. Lahan tersebut merupakan lahan kosong sehingga harga tanahnya murah.
Pemerintah menyiapkan APBN sebesar lebih dari 19 triliun untuk membangun infrastruktur terlebih dahulu di sana.
Apabila infrastruktur sudah jadi, maka harga tanah akan otomatis naik tinggi. Hal tersebut akan menarik minat investor untuk datang dan membangun proyek perumahan dengan uangnya sendiri.
Tentunya hal ini menguntungkan negara dengan penjualan tanah yang awalnya tidak ada harganya, naik menjadi 2 juta per meter.
“Belum lagi partner bisnis diundang untuk bangun transportasi dengan skema konsesi. Dalam artian begini, investor bangun proyek dengan uang mereka sendiri dan dapat konsensi selama 30 tahun, sesudah 30 tahun dan mereka untung proyeknya pun jadi milik negara,” ucap Denny Siregar.
“Lah, dari mana sih negara dapat uang 19 triliun rupiah?” lanjutnya.
Denny Siregar menyebutkan banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan uang dengan jumlah 19 triliun rupiah.
Seperti menjual dan menyewakan gedung-gedung milik negara di Jakarta. Gedung-gedung tersebut tidak terpakai, karena penghuninya akan dipindahkan ke ibu kota negara baru.
“Oke, dengan modal tanah 180 hektar dan modal uang 19 triliun rupiah, maka negara diperkirakan akan mendapat keuntungan sekita 400 triliun rupiah. Untung besar, kan?” ungkap Denny Siregar.