Terkini.id, Makassar – Wali Kota Makassar menduga penyebab perpanjangan PPKM Level 4 di Makassar lantaran pemerintah pusat menilai tracing (pelacakan) kasus corona yang dilakukan pemerintah kota adalah screening Covid-19.
Padahal, kata Danny, metode screening dengan melakukan tes swab on the road atau pengambilan cairan dari tenggorokan atau pangkal hidung juga masuk kategori tracing.
“Bayangkan kita sudah melakukan swab on the road, itu lebih 10 ribu loh kita test dalam satu bulan,” kata Danny Pomanto, Rabu, 8 September 2021.
Ia pun meminta warga Makassar untuk bersabar, Danny mengatakan hal ini merupakan bentuk kecintaan dari Pemerintah pusat.
“Jadi saya kira, kita perlu kesabaran, Insya Allah kita bisa,dan kita sudah keluar orange sekarang, saya kira bisa kuning, makin hari juga makin turun,” katanya.
- Bulan Ini, PPKM Kembali Diperpanjang Pemerintah Hingga Waktu yang Ditentukan
- Jokowi Akan Lakukan Reshuffle Kabinet Besok? Ini Kata Jubir Presiden
- Sempat Main Kucing-kucingan, Satgas Raika Makassar Segel Kafe Remang-Remang
- Pemerintah Pusat Perpanjang PPKM Level 4 di Makassar, Wali Kota Makassar: Tidak Usah Kecewa
- Luhut Sampaikan Aturan Baru Dine-in PPKM: Dulu 20 Menit, Sekarang Bisa 60 Menit
Danny membeberkan, saat ini Bed Ocupancy Rate (BOR) di rumah sakit berada pada angka 14 persen dari 59 persen. Sementara BOR ICU berada pada angka 20 persen dari 99 persen.
“Ini menurun terus,” terangnya
Ia mengatakan akan membuat kebijakan untuk meningkatkan tracing dengan kembali menurunkan tim detektor.
“Jadi saya sudah ambil kebijakan, tracingnya yang menurun, padahal sreeningnya meningkat, teman-teman ini tidak melihat jika screening yang kita lakukan adalah tracing, kecuali tidak ada yang positif,” tutupnya.
Sebelumnya, Ahli Epidemiologi Unhas Prof Ridwan Amiruddin menilai sejumlah standar dan indikator PPKM belum dipenuhi pemerintah kota.
“Beberapa hal kenapa Makassar masih level 4, pertama, Makassar berada di border line dengan beberapa capaian, serta beberapa hal yang masih dianggap sangat perlu perhatian. Yaitu, transmisi di tingkat komunitas yang masih tinggi dan tingkat tracing yang masih terbatas,” tegasnya.
Dari data persentase kasus Covid-19, ia mengatakan jumlahnya sangat kecil, hanya mencapai 10 persen dalam 7 hari terakhir.
Selain itu, ratio kontak eratnya juga sangat jauh dari standar, yaitu 1:3.39 di mana stadar semestinya mencapai 1:15.
“Rasio standar itu seharusnya mencapai 1 banding 15, sementara rasio kontak erat Makassar hanya 1 banding 3.39, persentase kasus yang dilacak dalam 7 hari terakhir bahkan hanya 10 persen,” ungkapnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
