PSI Dibohongi Berjamaah Gegara Penonton Formula E Merosot, Keuntungan Tiket untuk Siapa?

PSI Dibohongi Berjamaah Gegara Penonton Formula E Merosot, Keuntungan Tiket untuk Siapa?

R
Trisna Susilowati
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, JakartaPartai Solidaritas Indonesia (PSI) merasa dibohongi berjamaah karena penonton Formula E merosot tajam dari jumlah yang tertera di proposal pengajuan penyertaan modal daerah (PDM) tahun 2020. 

Terungkap, penonton Formula E di proposal Jakpro berjumlah 90 ribu orang. Sementara penyelenggara Formula E menyebut ada pemangkasan penonton Formula E menjadi 10 ribu karena pertimbangan lahan kosong yang terbatas di Ancol, Jakarta Utara.

“Angka 90 ribu tersebut berasal dari proposal permohonan JakPro di 2020. Jadi mereka ketika minta PMD untuk menyelenggarakan Formula E, target yang ditaruh di dokumen tersebut adalah 90 ribu penonton,” kata anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, Anggara Wicitra, kepada wartawan, dilansir detikcom, Senin, 28 Maret 2022.

Politikus PSI itu menilai perubahan target penonton Formula E seharusnya diikuti dengan revisi studi kelayakan. Pasalnya, hal itu melibatkan berbagai pihak, termasuk pihak sponsor.

“Sampai hari ini kan belum pernah ada revisi feasibility study (FS) karena itu kan hasil rekomendasi BPK tuh, jadi hasil BPK, Pemprov, dan penyelenggara Formula E ada beberapa poin. Pertama, merevisi FS itu belum pernah mereka lakukan, kemudian kedua melibatkan pihak sponsor,” ujarnya.

Baca Juga

“Jadi ketika angkanya dari penjelasan kemarin itu kursi penontonnya hanya 10 ribu, kami merasa kita semua sedang dibohongi berjamaah,” sambungnya.

Ia juga menyoroti keuntungan yang diperoleh dari penjualan tiket dengan jumlah penonton Formula E yang dipangkas menjadi 10 ribu.

Berdasarkan proposal yag diajukan JakPro, ajang Formula E diprediksi meraup keuntungan sebesar Rp 50 miliar dengan asumsi 90 ribu penonton.

Lebih lanjut, mempertanyakan keuntungan penjualan tiket akan diberikan ke siapa. Pasalnya, ia menyebut nilai APBD yang dikeluarkan Pemprov DKI lebih besar daripada keuntungan ajang Formula E.

“Dulu 90 ribu aja asumsi mereka bisa mereka mendatangkan Rp 50 m, hanya Rp 50 m. Nah, kalau hanya 90 ribu pertanyaannya kalau cuman 10 ribu berapa yang bisa didapatkan dari keuntungan tiket?,” tanyanya.

“Kemudian keuntungan tiket itu nanti akan jadi hak nya siapa? Apakah penyelenggara? Padahal beban yang sudah dikeluarkan APBD itu udah lebih besar jauh lebih besar,” pungkasnya.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.