Terkini.id, Jakarta – Penyidik dari Timsus Polri menetapkan Istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi sebagai tersangka kasus kematian Brigadir J atau Joshua Hutabarat.
Sebelum menetapkan Putri Candrawathi sebagai tersangka, penyidik telah mengantongi dua alat bukti yang memperlihatkan keterlibatan istri Ferdy Sambo itu dalam kasus pembunuhan berencana tersebut.
Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan sebanyak tiga kali kepada Putri.
Menurut Andi Rian, Timsus juga telah memanggil Putri pada Kamis malam kemarin. Namun yang bersangkutan mengaku sedang sakit.
“Seyogianya juga kemarin yang bersangkutan harus diperiksa, tapi muncul surat sakit dari dokter yang bersangkutan dan minta istirahat selama tujuh hari,” ujar Brigjen Andi Rian di Mabes Polri, Jumat 19 Agustus 2022, seperti dikutip Terkini.id dari detikcom.
- Ferdy Sambo Tulis Surat Akui Rindu Anak Bungsunya: Papa Kangen Mas, Maafkan Papa
- Ditanya Lebih Sayang Mama atau Papa, Begini Respons Anak Ferdy Sambo
- Ayahnya Divonis Mati, Anak Ferdy Sambo Kini Ungkap Kekesalannya: Gue Bisa Gila
- Jatuh Cinta dengan Ferdy Sambo, Wanita Ini Rela Ditembak Mati Berdua
- Ferdy Sambo Divonis Mati, Ayah Brigadir J: Terharu, Keadilan Nyata Ada di Negara Kita
Kendati Putri tak hadir dalam pemeriksaan, namun penyidik Timsus tetap menetapkannya sebagai tersangka.
Pasalnya, kata Andi, penyidik setidaknya mempunyai dua alat bukti untuk menetapkan Putri Candrawathi sebagai tersangka.
“Berdasarkan dua alat bukti: yang pertama keterangan saksi, kemudian bukti elektronik CCTV,” ungkapnya.
Brigjen Andi Rian mengungkapkan, alat bukti CCTV yang menjadi petunjuk untuk menetapkan Putri Candrawathi sebagai tersangka itu ada di Jalan Saguling dan di dekat lokasi pembunuhan Brigadir J di Duren Tiga.
“Ini yang jadi pertanyaan publik yang diperoleh dari DVR pos satpam inilah yang menjadi bagian barang bukti tidak langsung, yang jadi jadi petunjuk bahwa PC ada di lokasi sejak di Saguling sampai di Duren Tiga dan lakukan kegiatan-kegiatan yang jadi bagian perencanaan pembunuhan Brigadir Yoshua,” ujarnya.