NETWORK
Terkini.id, Jakarta – Politisi Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya menanggapi polemik ramainya imbauan salat jumat diganti menjadi salat zuhur di rumah masing-masing.
Diketahui, di tengah lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Islam untuk mengganti Salat Jumat di masjid dengan Salat Zuhur di rumah masing-masing.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Miftahul Huda.
Ia menyebut aturan itu tertuang dalam Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 tentang Panduan Ibadah di tengah pandemi.
“Bila suatu tempat kita tinggal itu positif Covid itu banyak yang mengenai jamaah atau tetangga kita yang dinyatakan positif, tentunya ibadah salat berjamaah bisa dilakukan di tempat masing-masing,” ujarnya melansir Jitunews.
- Ajak Masyarakat Dukung Roy Suryo, Mustofa Nahra Diserbu Warganet: Salah Kok Dibela
- Kaesang Kena Sentil Politisi Partai Umat Soal Kepemilikan Persis Solo: Tweet Paling Norak yang Saya Baca
- Mustofa Nahrawardaya: Parah, Abu Janda Kenapa Tidak Pernah Kena Hukuman?
- Soal Pejabat India Menghina Nabi, Partai Ummat: Hukum Mati, Cukup Jelas!
- Bandingkan Wanita Indonesia Dengan Arab, Kader Partai Ummat: Kalau Arab Cakep, Mancung!
“Dan pelaksanaan salat Jumat bisa diganti dengan Salat Zuhur, itu jika kondisi tak terkendali,” kata Miftahul dalam keterangannya di laman resmi MUI.
Mustofa Nahrawardaya angkat suara soal pernyataan itu.
Dia mengaitkan aturan tersebut dengan sejumlah kegiatan hiburan yang semakin tak terkendali belakangan ini.
Salah satu contohnya, konser Tri Suaka dan Nabila Maharani di Subang yang dibanjiri penonton di tengah naiknya kasus Covid-19.
Ia menyindir dengan mengatakan Islam itu indah karena perkara ibadah saja mau mengalah.
“Islam itu indah. Shalat tidak harus di Masjid. Ibadah saja bisa ngalah. Apalagi cuma hiburan. Mosok gak bisa ngalah?” cuitnya di akun Twitter @TofaTofa_id, dikutip Jumat, 4 Februari 2022.