Terkini.id, Makassar – Pemerintah Kota Makassar dinilai tidak efisien mengelola anggaran selama tahun pandemi. Pasalnya, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 2021 berkisar 800 miliar.
SILPA tahun ini lebih besar dari tahun sebelumnya sekitar 500 miliar. Minimnya realisasi kegiatan fisik tahun ini jadi salah sebabnya.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengakui potensi SILPA tahun ini sangat besar. Sebab itu, ia mengatakan bakal menindak tegas pejabat yang tidak berkinerja baik.
Bahkan, ia tak segan untuk memberhentikan OPD yang lambat mengurus berkas tender.
“Saya akan tindak tegas, saya anggap mereka tidak berkinerja baik,” kata Danny Pomanto, Senin, 29 November 2021.
- Wali Kota Makassar Danny Pomanto: Ramadhan Waktu Tetap Menaklukkan Nafsu
- Pemkot Makassar Siap Jadi Tuan Rumah Hari Otonomi Daerah ke-27
- Wali Kota Makassar Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023
- Pemkot Makassar Terus Upayakan Layanan Air Bersih dan Layak Minum untuk Masyarakat
- Dinas Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas SDM Pemkot Lewat Bimtek Statistik Sektoral
Danny menjelaskan, kebiasaan OPD selama ini baru mengurus berkas tender di pertengahan bahkan akhir tahun.
“Saya sudah tahu kelemahan-kelemahannya, saya akan segera benahi,” sambungnya.
Untuk mempercepat realisasi program tahun 2022, ia meminta seluruh OPD menyetor dokumen tender akhir Desember ini.
“Tahun 2022 akan lebih besar (realisasi), saya akan lakukan rakor untuk seluruh persuratan untuk tender harus selesai Desember,” tuturnya.
Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Makassar, Dakhlan membeberkan, realisasi fisik hingga akhir tahun baru di angka 11-15 persen.
“Tahun ini sekitar Rp700-Rp800 miliar, lebih besar dari tahun lalu yang sekitar Rp500-an miliar. Beberapa kegiatan tidak jalan,” ujar Dakhlan
Beberapa sumber SILPA lainnya, kata Dakhlan, yakni anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) sekitar Rp50 miliar.
“Ada potensi Silpa dari Rp250 miliar (BTT), kemungkinan terpakai tak sampai Rp200 miliar,” ujarnya.