Terkini.id, Makassar – Sedikitnya ada sekitar 600 petani milenial di Kawasan Timur Indonesia terpilih mengikuti sarasehan Petani Milenial Nasional 2 yang diselenggarakan Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP).
Kegiatan bertajuk Mendukung Antisipasi Krisis Pangan Global ini sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para petani milenial untuk mengantisipasi krisis pangan global berlangsung di Claro Hotel Makassar Sulawesi Selatan pada 6 hingga 8 Oktober 2022.

Ketua panitia Sarasehan Petani Milenial yang juga sebagai Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi dalam sambutannya menyampaikan, petani milenial dan juga pengelola P4S bertekad berdiri di garda terdepan untuk mengantisipasi kiris pangan global.
Ia menyebutkan bahwa Sarasehan Petani Milenial ini merupakan program Kementerian Pertanian. Dimana dibagi menjadi tiga, masing-masing Indonesia Bagian Barat, Tengah, dan Timur.
“Sebelumnya, sarasehan petani milenial pertama telah dilaksanakan di Jakarta. Kegiatan ini diikuti lebih dari 600 peserta dari berbagai daerah. Selain itu, hadir juga penyuluh pendamping dan petani milenial yang dikukuhkan oleh bapak Presiden Joko Widodo, sehingga total yang hadir dalam kegiatan ini lebih 800 orang. Mereka semua hadir untuk melepas kangen dengan bapak Mentan,”urai Dedi.

Dedi berharap agar melalui kegiatan Sarasehan Petani Milenial ini dapat meningkatkan peran aktif petani milenial, P4S, petani dan penyuluh dalam peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian, pengembangan ekosistem kewirausahaan pertanian, membangun jejaring petani milenial antarwilayah, serta sebagai upaya antisipasi krisis pangan.
“Peran petani milenial dan P4S sangat penting di tengah berbagai ancaman dan tantangan global. Oleh sebab itu, Kementan Republik Indonesia menggenjot potensi P4S sebagai pembaharu pertanian di pedesaan,” imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya akan mengakumulasi hasil dari sarasehan petani milenial ini dua bulan ke depan.