Terkini.id, Jakarta – Profesor Doktor Karomani, Rektor Universitas Lampung (Unila) yang tertangkap tangan KPK menerima suap diketahui adalah sosok yang gencar mengampanyekan anti-radikalisme di kampus.
Sementara, Andi Desfiandi diketahui adalah seorang politikus yang juga merupakan Ketua Tim Sukses Jokowi saat kampanye Pilpres 2014 dan 2019.
Karomani sebelumnya ditangkap setelah KPK menerima 2.173 laporan dari masyarakat berkaitan dengan dugaan tindak pidana korupsi sejak Januari hingga Juni 2022.
Karomani merupakan kelahiran Pandeglang 30 Desember 1961 berpangkat dan golongan dia adalah Pembina Tk. I (IV/b). Karomani merupakan lulusan S1 IKIP Bandung tahun 1987 jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Karomani juga melanjutkan pendidikan S2 jurusan Ilmu Sosial dan S3 Ilmu Komunikasi di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat.
Karomani juga sempat menjabat di jajaran fungsional yang pernah dia emban adalah Lektor, Asisten Ahli, Lektor Muda, Lektor Madya, Lektor Kepala, dan Guru Besar.
Sebelum menjadi Rektor Unila, Karomani sempat menjabat sebagai Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Alumni, periode 2016-2020. Bahkan pernah dilantik menjadi rektor pada tahun 2019 oleh Mendikbud Nadiem Makarim.
Melansir dari laman resmi Unila www.unila.ac.id, Karomani diketahui sedang berada di Lembang, Jawa Barat, sejak tanggal 17 Agustus 2022. Mahasiswa Unila, saat itu sedang melakukan kegiatan character building.
“Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Karomani, M.Si., beserta para wakil rektor mengikuti kegiatan Character Building di Hotel Sari Ater, Lembang, Jawa Barat, bersama tim IKU dan PTN-BH Unila. Kegiatan dilaksanakan sejak 17 hingga 20 Agustus 2022,” berikut keterangan tersebut.
Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Karomani ditangkap KPK pada Sabtu dini hari di Bandung, Jawa Barat, lantaran diduga menerima suap dalam penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri. Dia ditangkap beserta enam orang lainnya. Kini, dia ditahan KPK selama 1×24 jam ke depan.
Mengutip dari laman resmi Unila, Karomani pernah memimpin audiensi Forum Rektor dengan Wapres Ma’ruf Amin di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin 2 Maret 2020.
Selain mendukung program dan menjadi mitra strategis pemerintah di daerah, Forum Rektor yang dipimpinnya bertujuan menguatkan karakter bangsa dan mencegah berkembangnya radikalisme di perguruan tinggi. Menurut dia, gambaran radikalisme di perguruan tinggi telah menjadi ancaman disintegrasi bangsa.
Karomani menyebut, perguruan tinggi menjadi sasaran kaum radikal dalam mengadakan perekrutan dan regenerasi radikalisme. Oleh karena itu, sambung dia, 20 rektor pada forum tersebut sepakat mengadakan langkah strategis dalam pembentengan karakter dan antisipasi penyebaran radikalisme di kampus.
Perguruan tinggi sebagai tempat lahirnya para intelektual harus steril dan terbebas dari terpaparnya paham radikalisme. Karomani yang menjadi koordinator forum tersebut mengatakan, para rektor berinisiatif mengadakan audiensi sebagai upaya preventif atas munculnya isu paham radikal di berbagai universitas.
“Lulusan universitas akan masuk ke setiap institusi negara dan kita harus memastikan steril agar radikalisme tidak bisa masuk ke kampus,” ujarnya dikutip dari laman resmi Unila di Jakarta, Senin 22 Agustus 2022.
Andi Desfiandi Tim Sukses Jokowi
Sementara itu, tersangka pemberi suap Karomani, yakni Andi Desfiandi, mengenyam pendidikan studi S3 Manajemen di Universitas Padjadjaran tahun 2010.
Sebelumnya, ia pernah mengenyam pendidikan studi S1 di jurusan Ekonomi Manajemen di Universitas Kristen Indonesia tahun 1987 dan S2 di jururan Bussiness Administration di National University, AS tahun 1989.
Saat ini Andi Desfiandi menjabat sebagai Ketua Yayasan Alfian Husin yang didirikan orang tuanya.
Yayasan Alfian Husin ini fokus pada pengembangan dunia pendidikan di Lampung dengan mendirikan sejumlah lembaga pendidikan.
Selain IBI Darmajaya, Yayasan Alfian Husin mendirikan Sekolah Darmabangsa, Taman Bermain Pelangi, Pondok Pesantren Annida,Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Pelangi.
Mereka juga merambah bisnis di bidang lain seperti Badan Hukum Darmapala, RSIA Belleza Kedaton, PT Darmajaya Digital Solution, PT Yoenika Darma Persada, Emerald Hills, dan Kedamaian Mansion.
Andi Desfiandi juga terjun ke dunia politik dengan menjadi tim sukses Jokowi di tahun 2014 maupun 2019.
Di tahun 2014, Andi Desfiandi mendirikan wadah relawan bernama waktu dan ruang Jokowi – JK (Warung Jokowi – JK).
Di 2019, Andi Desfiandi kembali menjadi tim sukses Jokowi-Maruf Amin dengan menjdi ketua relawan yang bernama Bravo 5 di Provinsi Lampung.
Terkini Andi Desfiandi bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN). Ia berencana ingin ikut terjun dalam Pemilu 2024 mendatang.