Terkini.id, Jakarta – Mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu mengeluarkan pernyataannya terkait kabar perusahaan mobil listrik Tesla akan bangun pabrik di Indonesia. Responnya pun hanya ‘ketawa saja’ saat mendengar kabar tersebut.
Dibalik tanggapan ‘hanya ketawa saja’, Said Didu menyampaikan beberapa poin yang musti dimiliki Indonesia jika ingin membangun pabrik mobil listrik.
Menurutnya, pihak Elon Musk sudah lepas dari program foto-foto dan janji-janji seperti yang dilakukan pejabat Indonesia ketika berkunjung ke Tesla yang hanya mementingkan foto-foto.
Dengan adanya hal seperti ini, Said Didu mengatakan jika pihak Elon Musk telah mempelajari bagaimana karakter pejabat Indonesia yang hanya mementingkan foto dan pidato janji.
“Jadi saya menyatakan mas bahwa, Elon Musk ini akhirnya lepas dari jebakan program foto-foto dan janji-janji. Nah, program foto-foto dan janji-janji. Lihat, eh selalu pejabat pemerintah kalau datang kesana selalu yang dipentingkan fotonya, kalau datang ke Tesla dan dimana-mana pasti juga orang-orang Elon Musk sudah mempelajari karakter pejabat kita (Indonesia) yang penting sudah foto, sudah pidato dengan janji-janji bahwa terealisasi urusan lain”, kata Said Didu seperti dikutip dari video yang dibagikan di kanal YouTube MSD, Minggu 27 November 2022.

- Stafsus Kemenkeu Disemprot Said Didu Usai Bahas Dana Pajak
- Said Didu Nilai Jokowi 'Jago' Numpuk Utang Dibanding dengan Soeharto dan SBY
- Perusahaan Tambang China di LN tidak Diberi Tempat, Said Didu Sebut di Indonesia Sebaliknya
- Said Didu Sorot Proyek Kereta Cepat, Sebut Dipaksakan Demi Pencitraan
- Investor IKN tak Muncul, Said Didu Singgung HGB 160 Tahun
“Itu saya pikir Elon Musk paham. Tapi saya adalah orang yang hanya ketawa kalau menyatakan bahwa Elon Musk akan investasi di Indonesia”, sambungnya.
Said Didu pun lantas menyampaikan beberapa poin yang dia sebut Indonesia tidak memenuhi syarat untuk mendirikan pabrik mobil listrik.
Syarat Mobil Listrik Menurut Said Didu
Adapun beberapa poin penting terkait pembangunan pabrik mobil listrik di Indonesia menurut Said Didu, yakni;
- Mobil listrik butuh industri dasar yang sangat kuat di industry logam.
- Butuh tentang sumber bahan baku untuk batrai, namun tidak harus berada di lokasi sumber bahan baku.
- Pasar Internasional, bukan pasar lokal.
- Tenaga ahli dengan jumlah yang banyak.
Setelah menyampaikan poin-poin yang musti dimiliki Indonesia untuk mendirikan pabrik mobil listrik, dia mengatakan jika Indonesia tidak memiliki semua poin yang dia sebutkan itu.
Selain itu, dia mengatakan jika Indonesia mengandalkan nikel, yang terjadi saat ini hampir 90 persen nikel Indonesia diserahkan ke negara China.
“Dulu yang diandalkan karena kita punya nikel, sekarang 90 persen nikel kita sudah diserahkan ke China jadi kita sudah nggak punya. Nah, Elon Musk ngapain lagi datang ke Indonesia? industri logamnya nggak ada, sumber haban baku batrainya sudah diserahkan ke China bukan lagi miliknya Indonesia”, ujarnya.