Terkini.id, Jakarta – Akademisi Indonesia, Salim Said mengkritik cara kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dia menyebut negara saat ini sedang dikuasai oleh para oligarki.
Kemudian, dia dengan tegas mengatakan jika Presiden Joko Widodo adalah bagian dari oligarki namun tidak menyadari itu. Bahkan Dia juga menyebut Jokowi tidak cerdas dalam mengatur pemerintahan sehingga para oligarki muncul.
“Negara kita saat ini sedang dikuasai oleh para oligarki, termasuk pak Jokowi tapi tidak menyadari itu”, kata Salim Said, dilansir dari kanal YouTube Refly Harun, Minggu 27 Februari 2022.

Menurutnya, kekacauan di negeri ini terjadi disebabkan oleh Presiden Jokowi yang banyak menyetujui usulan proyek dari pihak yang memiliki kepentingan tanpa memikirkan dampaknya.
Sebagai contoh, Salim Said mengatakan Presiden bermodalkan tandatangan untuk menimbulkan kekacauan.
- Salim Said dan Refly Harun Bicara Soal Jokowi, PKI dan Anti Islam
- Sebut Jokowi Bagian Oligarki, Salim Said: Dia Bermodal Tanda Tangan
- Salim Said: Jokowi Bagian Oligarki, Negara Kita Sekarang Dikuasai Mereka
- Blak-blakan Singgung Jokowi, Salim Said: Anaknya Cuma Pengalaman Jual Martabak Bisa Jadi Wali Kota
- Saat Mendengar Kata Jokowi, Salim Said: Dasarnya Orang Baik, Ia Tidak Berkuasa!
“Apa modal pak Jokowi? Tanda tangan, apa saja jika tidak disetujui presiden tidak bisa jadi begitupun sebaliknya”, katanya lagi.
Namun, karena Jokowi masuk dalam lingkaran oligarki, maka dengan mudah menyetujui proyek-proyek yang diajukan pemegang kepentingan.
Lebih lanjut, dia mengatakan oknum yang memiliki kepentingan memanfaatkan Presiden Jokowi untuk mendapatkan apa yang mereka mau.
Salim Said juga menekankan, jika para pemegang kepentingan berhasil mendapatkan keinginannya melalui presiden, maka dampak terbesarnya adalah kesengsaraan rakyat dan Jokowi yang akan disalahkan oleh publik.
Sebagai salah satu contoh kasus yang menjadikan Jokowi sasaran kritik publik adalah undang-undang yang melemahkan KPK dan disetujui oleh presiden.
Ditambah lagi dengan pengunduran diri Jubir lama KPK, Febridiansyah yang menimbulkan penafsiran jika pengunduran diri itu dikarenakan Jokowi memperlemah KPK.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
