Saling Sindir, Jubir Erick Thohir: Jangan Sampai Ahok Komut Rasa Dirut Pertamina

Saling Sindir, Jubir Erick Thohir: Jangan Sampai Ahok Komut Rasa Dirut Pertamina

R
Ratna
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga menanggapi pernyataan Komisaris Utama PT Pertamina
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyebutkan banyak kontrak BUMN yang bemasalah.

Merespons pernyataan tersebut, Arya mengingatkan Ahok tidak berperilaku seperti Direktur Utama.

Sebagaimana diketahui, saat ini Ahok tengah mengemban jabatan sebagai Komisaris Utama PT Pertamina. Sementara Dirut Pertamina dijabat oleh Nicke Widyawati. 

Arya menuturkan, apa yang disampaikan Ahok jauh-jauh hari telah disuarakan oleh Erick Thohir. Baik pernyataan terkait jangan sampai proyek di BUMN jadi lahan korupsi dan juga BUMN adalah perusahaan milik negara. 

“Kalaupun ada kerjasama dengan BUMN harus win-win solution, tidak boleh ada yang dirugikan, Itu semua sudah dibicarakan oleh Pak Erick,” kata Jubir Erick Thohir, mengutip Berita Politik RMOL, Minggu 28 November 2021. 

Baca Juga

Selain itu, Arya juga menjelaskan Kementerian BUMN dibawah kepemimpinan Erick Thohir sudah memiliki 5 transformasi BUMN. 

Arya pun mengaku dirinya heran, sebagai Komut Pertamina Ahok tidak paham bahwa 5 transformasi itu sedang dilakukan seluruh BUMN di Indonesia. 

Atas dasar itu, Arya mengingatkan, Ahok tidak bertindak seperti seorang Dirut BUMN. Adapun segala sesuatu yang berkaitan dengan program utama BUMN, kata Arya seharusnya disampaikan Ahok kepada sesama komisaris atau dewan direksi. 

“Jangan sampai Pak Ahok ini di Pertamina menjadi Komisaris merasa direktur Komut merasa Dirut itu jangan, harus tahu batasan,” ujar Arya. 

Lebih lanjut, Arya mengaku tidak ingin Ahok di Pertamina seperti ketinggalan kereta. Ia menilai Ahok seperti tidak paham tentang apa yang sedang dikerjakan di BUMN se Indonesia. 

“Jangan sampai Pak Ahok ketinggalan kereta. Masa Pak Ahok sebagai Komut Ketinggalan kereta,” tandas Arya. 

Diberitakan sebelumnya, melalui laman Youtube pribadinya, Ahok mengungkapkan bahwa banyak kontrak di BUMN yang bermasalah. Termasuk PT Pertamina yang saat ini dia menjadi Komutnya. 

Selain itu, Ahok pun menyayangkan ada kontrak BUMN yang justru menguntungkan pihak lain. 

Ahok menuding, BUMN kerap kali berlindung pada oknum Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 

“Tidak ada kerugian kali atau dikatakan cuma salah bayar atau kelebihan bayar mungkin ya. Tapi, kalau saya, pasti anda saya proses,” ujar Ahok. 

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.