Terkini.id, Jakarta – Pasca Deklarasi mendukung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden 2024 mendatang, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menuai sorotan publik.
Salah satunya saat pegiat media sosial Chusnul Chotimah menyoroti pernyataan Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang disampaikan melalui sebuah cuitan di akun media sosial twitter miliknya yang disertakan dengan video.
“Surya Paloh sedang menertawai dirinya sendiri. Ngaku dulu dukung Ahok karena untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan tapi sekarang dukung lawannya,” pungkas Chusnul di akun Twitter. Minggu, 23 Oktober 2022.
Lanjut “ Ga terima dicap penista agama tp skrng satu barisan dgn yg ngatain. Pantas dikatain kadrun, pemikirannya sempit dan satu barisn dgn kelompok radikal,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya bahwa, Partai NasDem pernah disebut sebagai partai penista agama karena mendukung Basuki Tjahaja Purnamwa alias Ahok pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.
- Viral! Warga Cabut Logo Gereja di Tenda Bantuan Gempa, Chusnul Chotimah: Sebenarnya Islamophobia atau Kristenophobia?
- Gembong Warsono Sebut Anies adalah Gubernur 0 persen, Chusnul Chotimah: Yang Setuju Retwet
- Soroti Vonis Penjara Bahar Bin Smith, Chusnul Chotimah: Indonesia Darurat Kebohongan!
- Prabowo Maju Pilpres, Chusnul Chotimah Soroti Anies: Kemakan Omongan Sendiri!
- OMG Kalbar Deklarasikan Ganjar Presiden 2024, Chusnul Chotimah: Kadrun Panas, Mewabah ke Seluruh Indonesia!
Sementara saat ini, Partai NasDem disebut sebut menjadi Kadrun karena mengusung Anies Baswedan sebagai calon Presiden untuk Pilpres 2024.
Dimana, Surya Paloh menilai Anies merupakan sosok yang tepat untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
“Sekarang, saya dukung Anies (karena) pada waktu ini, (dia) yang saya anggap tepat untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan,” katanya di Ballroom NasDem Tower.
Oleh karena itu, dia merasa heran dengan beberapa pihak yang menilai Partai NasDem sebagai “kadrun”, yakni julukan untuk orang-orang yang dianggap berpikiran sempit, terpengaruh gerakan ekstremisme, dan fundamentalisme dari Timur Tengah, bahkan radikal setelah mengusung Anies sebagai capres pada Pemilu 2024.
Hal yang hampir serupa, Surya menerangkan, terjadi pada Pilkada 2017. Pada saat itu, dia menyampaikan, NasDem mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Namun, akibat dukungan itu Partai NasDem dicap berbagai pihak sebagai partai penista agama.
“Kan aneh, dukung Ahok saya dibilang penista agama, sekarang dukung Anies dibilang ini baru jadi kadrun,” ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Ucapannya itu disambut gelak tawa dari para pihak yang menghadiri silaturahim kebangsaan tersebut. Sebelumnya, DPP Partai NasDem secara resmi telah mendeklarasikan dan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.
“Dengan memohon rida Allah, dengan memohon petunjuk-Nya, dan seluruh kerendahan hati, bismillahirrahmanirrahim, kami terima dan bersiap menjawab tantangan itu,” kata Anies