Terkini.id, Jakarta – Pengasuh Pondok Pesantren Al Iman, Purworejo, Jawa Tengah, Habib Hasan bin Agil Baabud menilai pembubaran ormas Front Pembela Islam (FPI) oleh pemerintah merupakan langkah yang tepat.
Menurut Habib Hasan, gerakan FPI selama ini telah mengancam kedaulatan negara dan juga bertentangan dengan ajaran Islam.
Oleh karenanya, kata Hasan, FPI harus dibubarkan agar ormas itu tak semakin berkembang dan mendapat simpati masyarakat.
“Pembubaran FPI adalah suatu keharusan. Karena gerakan FPI sudah mengancam kedaulatan negara, maka harus dibubarkan. Mereka makin lama makin berkembang dan makin dapat banyak simpati,” kata Habib Hasan, Senin 4 Januari 2021 seperti dikutip dari Hops.id.
Selain itu, Hasan juga menilai adanya kemiripan antara FPI dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Menurutnya, metode dakwah yang dilancarkan ormas tersebut juga menunjukkan tindakan pemberontakan terhadap pemerintahan yang sah.
- Pemkot Makassar Terima Penghargaan Kemenimipas, Tegaskan Komitmen Makassar dalam Pembinaan Warga Binaan
- DPD PSI Wajo Serahkan Bantuan ke Korban Kebakaraan di Kota Sengkang
- Jubir JK Sebut GMTD Hanya Jualan Rumah dan Tanah Kavling, Pemda Tak Dapat Manfaat
- STIK Makassar Gelar Wisuda XXXII Sarjana, Profesi dan Diploma Tahun Akademik 2025
- Antisipasi Bencana Banjir, Kalla Rescue Tingkatkan Kemampuan Teknis Penyelamatan di Air
“Bagi saya, mereka adalah pemberontak. Masak dalam dakwah kok yang diajarkan kebencian pada pemerintah yang ada, menjatuhkan pemerintahan dan presiden yang sah,” tuturnya.
Sementara dalam ajaran Islam, kata Hasan, orang yang memberontak terhadap pemerintahan yang sah harus ditumpas.
“Saya merasa gerakan mereka (FPI) mirip dengan PKI, hanya beda simbol. Dalam Islam, tidak diperbolehkan untuk memberontak kepada pemerintahan yang sah. Bughot (pemberontak) harus kita tumpas!,” tegasnya.
Sejak awal, lanjut Hasan, kemunculan FPI kerap menyerukan penolakan terhadap dasar negara Indonesia yakni Pancasila.
Bahkan, Habib Hasan menilai FPI ingin mengganti Pancasila menjadi Pancasila Syariah atau NKRI bersyariah.
“Mereka (FPI) tidak mau menerima Pancasila dan UUD 45. Mereka ingin mengganti Pancasila bersyariah, NKRI bersyariah,” ujarnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
