Terkini.id, Jakarta – Eko Kuntadhi menyindir Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menurutnya bersikap seolah paling bersih saat kader PDIP tersandung kasus korupsi dana bantuan sosial (bansos).
Eko Kuntadhi lantas mengungkit kasus korupsi kader PKS yang terjadi beberapa tahun yang lalu.
“Gue heran sama orang PKS. Menteri dari PDIP korupsi bansos. Tapi mereka merasa paling bersih,” katanya melalui akun Eko_kuntadhi pada Minggu, 11 Juli 2021.
“Lah, ini Gubernur Sumut juga korupsi bansos. Kader PKS. Korupsinya bareng sama perempuan simpenan,” lanjutnya.
Menurut Eko, kedua partai yang kadernya tersangkut kasus korupsi ini sama saja.
- Buntut Usulan Gibran Jadi Cawapres Anies, Nasdem Sindir Demokrat Kebakaran Jenggot
- Eko Kuntadhi Ungkap Dana Ganjarist dari Biaya Sendiri
- Ning Imaz Maafkan Eko Kuntadhi, Faizal Assegaf: Pesantren Lirboyo Lembek
- Beberapa Poin Kesepakatan Eko Kuntadhi dan Keluarga Besar Ponpes Lirboyo
- Ditanya Soal Eko Kuntadhi, Ganjar Pranowo: Tidak Ada Hubungan Apapun
“Keduanya ama-ama tumbila. Gak ada bedanya,” ungkap pegiat media sosial itu.
Adapun kasus korupsi kader PKS yang dimaksud Eko Kuntadhi adalah kasus mantan Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Gatot Pujo Nugroho.
Dilansir dari Merdeka.com, Gatot dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi pada penyaluran dana bansos dan hibah Pemprov Sumut pada 2012 dan 2013.
Hukuman terhadap Gatot dijatuhkan majelis hakim yang diketuai Djaniko MH Girsang di Pengadilan Tipikor Medan pada Kamis, 24 November 2016.
“Mengadili, menyatakan terdakwa Gatot Pujo Nugroho tersebut terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan, turut serta melakukan, tindak pidana korupsi secara bersama-sama,” kata Djaniko dalam amar putusannya.
Djaniko melanjutkan bahwa Gatot dijatuhi pidana penjara selama 6 tahun dan denda Rp200 juta, dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar, diganti dengan 4 bulan kurungan.
Ditelusuri Makassar Terkini, Gatot memang merupakan kader PKS ketika menjabat sebagai Gubernur.
Ketika ditetapkan sebagai tersangka pada tahun 2015, PKS juga masih mempertahankan keanggotaan Gatot.
Hal itu disampaikan Mardani Ali Sera yang ketika itu menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PKS.
“Kalau sekarang gini, di PKS ini kita tegaskan, kenapa kita nggak cepat cepat memecat Pak Gatot, kan orang gabung ke PKS itu bukan kaya partai lain yang pengen dapat kekuasaan,” kata Mardani pada Sabtu, 7 November 2015, dilansir dari Suara.com.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.