Sindir Keras Baliho Jokowi, Seleb Tiktok: Rakyat Jangan Dijual Terus
Komentar

Sindir Keras Baliho Jokowi, Seleb Tiktok: Rakyat Jangan Dijual Terus

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Sebuah video yang memperlihatkan wanita seleb Tiktok Anifah Suryani melontarkan sindiran keras terhadap baliho kampanye tiga periode Presiden Jokowi, viral di media sosial.

Video seleb Tiktok sindir keras baliho Jokowi itu viral usai diunggah pengguna Twitter RonaldLampard8, seperti dilihat pada Jumat 18 Maret 2022.

Dalam narasi cuitannya, netizen itu menyebut gadis Tiktok itu dengan sebutan ‘Kadrun’ yang kerap nyinyir.

“Ayok Nyinyir Terus Druuun Sampe Dower,” cuit netizen RonaldLampard8.

Sindir Keras Baliho Jokowi, Seleb Tiktok: Rakyat Jangan Dijual Terus

Dilihat dari video itu, tampak seleb Tiktok Anifah Suryani menanggapi adanya baliho tiga periode Jokowi yang terpasang di beberapa titik di Pekanbaru.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

“Baliho tiga periode Jokowi terpampang di beberapa titik jalan di Pekanbaru. Tulisannya ‘Harapan Rakyat Indonesia’,” ujar Anifah Suryani.

Ia pun lantas menyindir tulisan di baliho itu yang menyebut Jokowi harapan rakyat Indonesia. Anifah mempertanyakan rakyat yang mana yang dimaksud dalam baliho itu.

Pasalnya, kata Anifah, rakyat saat ini sedang sibuk antre minyak goreng jadi tidak ada waktu untuk patungan membuat baliho itu.

“Rakyat yang mana? Rakyat dari kampug Big Data yang 10 juta itu jumlahnya? Atau yang mana? Soalnya rakyat Indonesia itu sekarang lagi sibuk antre minyak goreng, jadi gak ada waktu tuh buat patungan bikin baliho,” tuturnya.

Menurut Anifah, peristiwa rakyat antre minyak goreng tak hanya terjadi di satu daerah saja melainkan seluruh wilayah di Indonesia.

“Kejadian seperti itu bukan hanya terjadi di satu daerah saja tapi hampir di seluruh daerah warga itu harus antre untuk mendapatkan minyak goreng, sampai ada yang meninggal,” ungkapnya.

Oleh karena itu, cewek seleb Tiktok ini meminta kepada kelompok pendukung Jokowi yang membuat baliho itu agar tidak menjual-jual nama rakyat.

“Warga masih kesulitan minyak goreng kok bisa-bisanya diolah sama kelompok tertentu. Sudahlah jangan begitu, rakyat jangan dijual-jual terus,” ujarnya.