Terkini.id, Jakarta – Minyak goreng kembali mengalami kenaikan harga usai kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) dicabut oleh pemerintah. Kenaikan harga ini mendapat kritikan dari berbagai pihak, salah satunya Ustaz Hilmi Firdausi.
Ustaz Hilmi Firdausi turut menyinggung kenaikan harga minyak goreng dan menyebut jika habis langka terbitlah meroket.
Singgungan ustaz Hilmi Firdausi terhadap kenaikan harga minyak goreng dipublikasikan melalui sebuah cuitan di media sosial Twitter sebagaimana dilihat pada, Kamis 17 Maret 2022.
“Habis langka terbitlah meroket”, cuit ustaz Hilmi.

Selain itu, dia juga mengatakan jika kelangkaan ini sengaja dibuat dan sekarang stoknya melimpah namun harganya menggila.
- Jokowi Disarankan Mundur dari Jabatannya, Rocky Gerung: Jangan Sampai Dimundurkan di Jalan
- Polemik Minyak Goreng, Muhammad Farhan: Pemerintah Bukan Gagap Tapi Gagal!
- Soal Mafia Minyak Goreng, Pengamat Politik: Percuma Rapat dengan Mendag, Tanpa Upaya Serius!
- Mendag Lutfi tidak Menyerah dan akan Lawan Mafia Pangan, Rachland Nashidik Demokrat: Mundur Sajalah Anda
- Mendag Minta Maaf Tak Bisa Hadapi Mafia Minyak Goreng, Warganet Serukan untuk Mundur!
“Dibuat langka, lalu sekarang stock melimpah, tapi harganya menggila, yang seperti ini biasa juga loh terjadi untuk komoditas lain”, cuitnya lagi.

Seperti diketahui, HET telah dicabut oleh pemerintah untuk minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah. Pencabutan kebijakan ini berdampak pada harga minyak yang melambung tinggi.
Melalui Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, pemerintah mengumumkan jika kebijakan HET telah dicabut. Hal ini disampaikan setelah rapat terbatas Presiden Joko Widodo bersama Menteri terkait di Istana yang membahas soal kelangkaan minyak goreng.
Airlangga menjelaskan alasan pengambilan keputusan ini, yakni dengan melihat perkembangan secara global, dalam hal ini ketidakpastian global menyebabkan harga pasokan energi dan pangan naik dan langka, termasuk ketersedian CPO untuk minyak goreng.
Seperti diketahui, belakangan banyak masyarakat yang mengeluhkan minyak goreng yang sangat sulit didapatkan di pasaran. Pada waktu yang bersamaan, distributor minyak goreng di daerah kedapatan terciduk menimbun pasokan minyak goreng.
“Terkait harga kemasan lain akan menyesuaikan nilai keekonomian sehingga diharapkan minyak sawit akan tersedia di pasar modern dan tradisional”, kata Airlangga, dikutip dari laman CNN Indonesia.
Pencabutan HET ini dikeluhkan masyarakat karena harga minyak yang mahal, meskipun stock melimpah.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
