Soal Jokowi Larang Kabinet Bahas Penundaan Pemilu, Fadjroel Rachman: Saya Yakin Presiden Tegak Lurus Reformasi!
Komentar

Soal Jokowi Larang Kabinet Bahas Penundaan Pemilu, Fadjroel Rachman: Saya Yakin Presiden Tegak Lurus Reformasi!

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Beberapa hari lalu, Presiden Jokowi secara tegas melarang para kabinet membahas penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden menuai perbincangan berbagai pihak.

Salah satunya, Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Fadjroel Rachman, mengungkapkan kesanjungan ketegasan Presiden Jokowi perihal tersebut.

Dalam keterangannya, disebutkan bahwa sebagai pejuang reformasi 1998, ia menegaskan dua periode harga mati.

“Saya mengapresiasi keputusan tegas Presiden Jokowi di rapat kabinet kemarin. Presiden meminta dengan tegas kepada seluruh menterinya agar berhenti menyuarakan urusan penundaan dan perpanjangan pemilu,” katanya.

“Keputusan Jokowi tersebut senafas dengan pandangan saya bahwa dua periode harga mati,” ujarnya. Dikutip dari Populis. Jumat, 8 April 2022.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Fadjroel bahkan mengatakan, sebelum dirinya berangkat ke Kazakhstan guna menjalankan tanggung jawab sebagai duta besar untuk Indonesia, ia dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Merdeka.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menegaskan bahwa dirinya setia pada agenda reformasi termasuk pembatasan masa jabatan Presiden hanya dua periode maupun pemilihan Presiden dan kepala daerah yang dilakukan secara langsung. 

“Oleh karena itu, saya yakin Presiden Jokowi tegak lurus reformasi,” ujar Fadjroel.

Lebih lanjut, ia mengatakan persabahatan dengan Jokowi sudah terjalin cukup lama sejak menjabat Walikota Solo, bahkan pada tahun 2012 Fadjroel ikut merekomendasikan Jokowi dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. 

“Saya melihat beliau sebagai sosok yang bersih dan memiliki visi besar untuk menuntaskan agenda reformasi,” jelasnya.

“Kemudian saya menjadi tim sukses Jokowi pada Pilpres tahun 2014 dan 2019 serta bersedia menjadi juru bicara Presiden pada tahun 2019 sampai 2021,” tuturnya.

“Dari pengalaman bekerja sama tersebut, saya merasa sehati dan sejiwa dengan Presiden Jokowi untuk menuntaskan seluruh agenda reformasi 1998,” pungkas Fadjroel.