Soal Masuknya Taliban di Kabul, Jusuf Kalla: Saya Yakin Taliban di Afghanistan Lebih Terbuka!

Soal Masuknya Taliban di Kabul, Jusuf Kalla: Saya Yakin Taliban di Afghanistan Lebih Terbuka!

Effendy Wongso
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Soal masuknya Taliban di Kabul, Jusuf Kalla: saya yakin Taliban di Afghanistan lebih terbuka! Terkait masuknya milisi Taliban ke Ibu Kota Kabul, bahkan telah menduduki Istana Presiden Afghanistan, direspons Wakil Presiden RI ke-10, Jusuf Kalla (JK) yang menyakini Taliban akan lebih terbuka ketika resmi mengambil alih pemerintahan Presiden Ashraf Ghani pada Minggu 15 Agustus 2021 kemarin.

JK menilai, saat ini Taliban sudah banyak berubah dan berbeda dibandingkan ketika memerintah Afganistan pada 1996-2001 lalu.

“Saya yakin pemerintahan Taliban ini lebih terbuka. Saya yakin Taliban banyak berubah ketimbang waktu pemerintahan yang pertama 1996-2001. Dia (Taliban) tidak seperti itu lagi. Dia akan menjadi terbuka,” ungkap JK dalam konferensi pers di Jakarta, Senin 16 Agustus 2021.

Selanjutnya, JK mengenang dirinya sempat mengundang dua kali para pimpinan Taliban untuk berkunjung ke Indonesia. Saat di Indonesia, imbuh JK, para pimpinan Taliban melihat Islam di Indonesia bisa berkembang dengan baik lantaran menjalankan prinsip moderat.

“Mereka kagum, kita jalankan Islam secara baik. Tak perlu konservatif. Dia kita ajak ngunjungin pesantren-pesantren,” jelasnya, seperti dilansir dari CNNIndonesia, Senin 16 Agustus 2021.

Baca Juga

JK juga menyakini jika Taliban bakal menerapkan pemerintahan yang lebih moderat setelah melihat contoh di Indonesia.

“Saat mereka memerintah pada periode satu itu, semua negara tak mengakuinya. Hanya tiga negara yang mengakuinya. Karena mereka lihat Islam di Indonesia dan negara-negara lain, saya yakin bahwa perubahan itu akan terjadi. Ini berikan tanda-tanda ada perubahan di antara mereka,” ungkapnya.

JK menilai, pemerintah Indonesia kemungkinan besar akan tetap menjaga hubungan dengan Afghanistan kendati Taliban berkuasa.

Ia menegaskan, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Afghanistan sifatnya kenegaraan, tidak bergantung pada rezim yang memerintah negara tersebut.

“Waktu Taliban (berkuasa), kedutaan kita tetap ada. Pemerintahan Afghanistan terakhir ini juga kedutaan kita tetap ada. Jadi hubungan diplomatik tak akan putus dengan pemerintahan siapapun. Hubungan kita dengan negara, bukan dengan pemerintahan siapa,” beber JK.

Ia melontarkan pernyataan ini tidak lama setelah Taliban merebut ibu kota Afghanistan, Kabul, dan menduduki Istana Kepresidenan pada Minggu. Presiden Ashraf Ghani pun kabur ke Tajikistan guna menghindari pertumpahan darah lebih lanjut.

Setelah itu, Taliban mengklaim bakal membentuk pemerintahan baru yang merangkul pihak-pihak di luar kelompok mereka.

Namun, warga Afghanistan masih hidup di dalam bayang-bayang kekejaman Taliban yang berkuasa di negara itu hingga 2001 silam.

Di bawah pemerintahan Taliban saat itu, warga Afghanistan hidup dalam kekangan. Para wanita tak dapat mengakses pendidikan dan pekerjaan, sementara para pria harus hidup dalam aturan ketat.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.