Terkini.id, Jakarta – Pengamat Politik dari Political and Publik Policy Studies (P3S) Jerry Massie meminta kepada mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) untuk berhenti berbicara tentang kerusuhan Afghanistan dengan kelompok Taliban.
Jerry mengatakan bahwa pernyataan JK tentang kondisi pertempuran Taliban dan Afghanistan lebih baik untuk dicukupkan.
“Bagi saya, JK tahan diri saja. Jangan sok pahlawan,” ujarnya dikutip terkini.id, dari RMOL, Selasa, 24 Agustus 2021.
Baginya, JK terlihat ingin menunjukkan kemampuan dirinya yang terkesan bisa menyelesaikan konflik yang terjadi di Afghanistan.
Padahal, apa yang dilontarkan oleh JK dinilai terlalu jauh. Ia pun mengatakan bahwa JK belakangan ini terlihat seperti membela kelompok Taliban.
- Taliban Desak Warga Afghanistan Ngungsi dan Tidak Ikut Campur Aksi Protes
- Heboh Kabar Sekolah Taliban di Jaksel, Netizen: Halo Menteri Nadiem
- Soal Wanita Wajib Pakai Burqa, Sekjen PBB Minta Taliban Menghormati Hak Perempuan
- Pengakuan Warga Afghanistan di Bawah Kekuasaan Taliban: Ramadhan Paling Buruk, Kami Kelaparan! Ibadah Tidak Damai ...
- Anies Baswedan Pamer JPOS, Netizen: Dia Munafik Taliban, Sampe Kiamat Gak Bakal Jadi Presiden!
“Saat ini juga tak ada korelasinya antara Taliban dan JK. Tapi dalam beberapa komentar dia kelihatan pembela Taliban dan justru tak mendukung pemerintah yang sah,” tutur Jerry.
Menurutnya, JK sepatutnya untuk menahan diri berbicara persoalan konflik tersebut, dan mempercayakan semuanya kepada Kementerian Luar Negeri.
Ia pun mengharapkan agar pemerintahan Indonesia tidak mengakui kedudukan kelompok Taliban di negara Afghanistan.
“Ini urusan Kemenlu Saja. Tapi bagi saya Indonesia jangan mengakui kedudukan Taliban,” pungkasnya.
Sebagai informasi, JK memang kerap kali mengeluarkan komentar terkait perang yang terjadi antara kelompok Taliban dengan Afghanistan.
Menurut JK, Taliban memang pernah berkuasa di Afghanistan sebelum digulingkan oleh pemerintahan Amerika Serikat.
Namun saat AS lepas tangan di Afghanistan, Taliban dengan segera memanfaatkan hal itu untuk merebut kembali kedudukannya.
JK juga mengatakan bahwa pertempuran sebenarnya adalah perang antara Taliban dengan AS, bukan antara Taliban dengan Afghanistan.