Tanggapi Penjelasan Kemenag soal Label Halal Baru, Haris Pertama: Akan Berakibat Perpecahan

Tanggapi Penjelasan Kemenag soal Label Halal Baru, Haris Pertama: Akan Berakibat Perpecahan

R
R
Resty
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama menanggapi penjelasan Kementerian Agama atau Kemenag terkait label halal baru yang dinilai terlalu Jawa sentris.

Ia menilai bahwa jika penjelasan soal halal baru tersebut memang demikian, maka perpecahan bisa timbul.

“Kalau penjelasannya seperti ini maka akan berakibat perpecahan,” kata Haris Pertama melalui akun Twitter melalui akun Twitter pribadinya pada Minggu, 13 Maret 2022.

“Indonesia itu ada Kalimantan, Sumatera, Papua, Sulawesi dan berbagai macam suku,” sambungnya.

“Harusnya label halal harus dengan simbol atau tulisan berdasarkan agama Islam saja,” katanya lagi.

Baca Juga

Sebagaimana diketahui, sebelumnya Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama meresmikan label halal Indonesia.

Label halal baru yang didominasi warna ungu tersebut akan menggantikan label halal Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Akan tetapi, label halal baru ini menimbulkan kontroversi sebab dinilai terlalu Jawa sentris.

Kepala Badan BPJH, Muhammad Aqil Irham pun angkat suara soal hal ini.

“Memang secara simbolik bentuknya seperti wayang dan terkesan Jawa, namun corak dan motifnya serta warna ungu dan hijau toska sebagai warna utama dan sekunder mengandung nilai-nilai Nusantara dan Islam,” kata Aqil pada Minggu, 13 Maret 2022.

Aqil menjelaskan bahwa bentuk dan corak dalam logo halal baru kini sangat kuat akan karakter Indonesia yang masyarakatnya terkenal religius.

Menurutnya, hal tersebut terlihat dari paduan kaligrafi dan pola batik Nusantara yangmengandung nilai-nilai universal yaitu nilai-nilai kemanusiaan dan ketuhanan.

“Namun tulisan arab kaligrafi di bentuk wayang itu, bertuliskan halal,” ujarnya.

Adapun hal substantif lainnya, lanjut Aqil, adalah nilai-nilai Islam yang menjadi rahmatan lil alamin dengan pendekatan seni dan budaya lokal yang mengakomodasi kearifan lokal dan seluruh budaya di Indonesia.

Ia juga menegaskan bahwa dikeluarkannya logo halal baru tersebut sudah didiskusikan dengan berbagai pihak.

“Kita berdiskusi dengan beberapa pihak dan proses penentuannya dari beberapa alternatif kita memilih untuk kita tetapkan,” ujarnya.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.