Mitra Terkini
Terkini.id, Jakarta- Mantan Pimpinan KPK Novel Baswedan telah mengungkap kasus Harun Masiku yang masuk dalam daftar buronan KPK. Namun, netizen justru menghujat Novel.
Novel Baswedan melalui akun Twitter pribadinya @nazaqistsha menuliskan unggahan yang mengungkap alasan kasus Harun Masiku yang masih belum terungkap.
Unggahan tersebut justru menjadi bahan netizen untuk menyerang balik Noovel Baswedan, sebagaimana diungkapkan oleh akun @pengarang_sajak dalam cuitan kutipannya.
Netizen tersebut menilai Novel telah mengaku tahu keberadaan Harun Masiku saat di sekitar Jogja. Namun, saat itu dikatakan bukan termasuk wewenang Novel.
“Ngaku kan dia tahu dimana Harun, waktu di seputaran Jogja kamu sudah tahu info itu, tapi mengaku bukan wewenang kamu,” tulis akun @pengarang_sajak, Selasa 24 Mei 2022.
Menurutnya, tindakan Novel saat itu bertujuan untuk membiarkan tidak mengungkap kasus tersebut agar PDIP terkena masalah.
“Tujuannya dibiarkan agar PDIP digebukin,” ujarnya.
“Isi otak kamu terbaca,” imbuhnya.
Adapun netizen lain mengatakan kepada Novel, jika tahu ada tekanan seharusnya diungkapkan ke pihak yang lebih punya kekuatan.
“Jika ada tekanan sekarang saatnya anda beberkan ke pihak yang lebih berkekuatan,” tulis akun @HRMalik12, Selasa 24 Mei 2022.
Menurutnya, jika Novel terus menutupi maka tidak ada beda dirinya dengan pimpinan KPK sekarang, Firli Bahuri.
“Bila terus ditutupi apa bedanya anda dengan orang yang anda sebutkan di atas?” ujarnya.
“Sama-sama menyembunyikan ya?” sindirnya.
Sementara itu, tulisan Novel Baswedan tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan yang ditujukan kepadanya terkait alasannya tidak menangkap Harun Masiku saat masih menjabat di KPK.
“Terkait dengan buronan Harun Masiku, ada yang bertanya kenapa ketika kami di KPK tidak ditangkap,” tulis Novel dalam akun Twitternya, Senin 23 Mei 2022.
“dan sekarang kami mengkritik Firli dan kawan-kawan,” lanjutnya.
Menurut Novel, kasus Harun Masiku yang berstatus buronan KPK tersebut sebenarnya sudah diungkap oleh media selama ini. Dia merasa perlu untuk memperalas kasus tersebut kepada publik.
“Walaupun sebenarnya semua sudah terungkap di media selama ini, tapi bagus juga bila digambarkan agar jelas,” terangnya.
Novel menyatakan, saat itu tim penyidik yang dipimpinnya bukan tidak mampu untuk membongkar kasus Harun Masiku. Novel hanya menyayangkan ada oknum yang berusaha mencegah agar kasus ini tidak bisa tuntas.
“Setidaknya ada 3 hal penting yang menjadi masalah. Pertama, pada saat tim KPK melakukan OTT terhadap kasus tersebut, tim KPK diintimidasi oleh oknum tertentu dan Firli dkk diam saja,” tulis Novel.
Lantas Novel mengungkapkan masalah kedua yaitu adanya laranganan penyidikan.
“Tim yang melakukan penangkapan tersebut dilarang untuk yang melakukan penyidikan (barangkali karena dianggap tidak bisa dikendalikan). Sekarang orang-orang tersebut telah sukses disingkirkan oleh Firli dkk,” tambah Novel.
Hal penting yang ketiga menurut Novel adalah disingkirkannya tim OTT yang memegang kasus Harun Masiku ini.
“Tim KPK yang berhasil melakukan OTT tersebut justru “diberi sanksi”, 1 anggota Polri dikembalikan (walaupun tidak berhasil, 1 dari kejaksaan dikembalikan dan beberapa pegawai Dumas dipindah tugasknya oleh Firli dkk. Beberapa lainnya disingkirkan dengan proses TWK,” imbuhnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.