Yakin Laskar FPI Dibantai Polisi, Amien Rais: Ya Allah, Kalau Kekuasaan Otoritas Negara Tidak Bermanfaat, Tolong Dicabut!

Yakin Laskar FPI Dibantai Polisi, Amien Rais: Ya Allah, Kalau Kekuasaan Otoritas Negara Tidak Bermanfaat, Tolong Dicabut!

FR
Fitrianna R
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Seperti yang diketahui, kasus bentrok yang melibatkan laskar FPI dengan polisi yang terjadi di jalan tol Jakarta-Cikampek beberapa waktu lalu sempat menggemparkan publik.

Bahkan pihak keluarga korban sampai melakukan mubahalah dan mengundang pihak polisi, meskipun pada akhirnya mereka tak datang ke lokasi.

Terbaru, pada hari Selasa kemarin, 16 Maret 2021, Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) menggelar doa dan tahlilan untuk mengenang 100 hari kematian enam Laskar Front Pembela Islam alias FPI tersebut.

Dalam acara itu, rupanya sosok mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), yakni Amien Rais, turut hadir.

Pada saat memberikan sambutan, Amien memanjatkan doa agar Allah mencabut kekuasaan para otoritas yang tidak bermafaat di negeri ini.

Pendiri Partai Ummat itu menilai bahwasanya doa tersebut sangatlah bermakna untuk meminta keadilan atas kasus tewasnya enam laskar FPI.

Amien pun tak henti-hentinya mengajak umat Muslim untuk terus berdoa agar kasus tersebut bisa diusut hingga tuntas.

“Intinya adalah berikan keadilan. Bukan hanya kepada enam laskar, tapi kepada bangsa Indonesia ini dan juga mudah-mudahan kezaliman bisa pelan-pelan berlalu,” ujarnya.

Pria berusia 77 tahun itu hingga saat ini juga masih sangat yakin bahwa laskar FPI meninggal dunia karena dibunuh oleh oknum polisi.

Untuk itu, Amien Rais mengaku siap berjuang untuk membuktikan tuduhan-tuduhan yang pihaknya telah kemukakan.

“Enam Syuhada yang nanti akan kita buktikan itu torture, dianiaya, dibantai, dibunuh secara judicial killing,” pungkas Amien.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.