Terkini.id, Jakarta – Pengamat politik Politika Yunarto Wijaya mengungkapkan, Prabowo sepertinya cuma menjalankan satu strategi untuk memenangkan Pilpres yakni menggunakan nama Jokowi.
Strategi itu kemudian membuat ruang gerak Prabowo untuk mencari cawapres semakin sempit. Apalagi, ada isu keretakan di tubuh koalisi PDIP lantaran Jokowi diisukan lebih condong ke Prabowo dibanding Ganjar.
“Pilihannya ketika Prabowo menggunakan nama Jokowi, maka Cawapresnya kalau bukan Erick Thohir, muncul nama lain yakni Gibran Rakabuming,” ucap Yunarto Wijaya lewat tayangan talkshow.
Menurut Direktur Eksekutif Charta Politica itu, Prabowo terkesan menjadi tidak terbuka dalam pencarian Calon Wapres meskipun sudah membangun hubungan dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (Ketua Umum PKB), dalam 10 bulan terakhir.
Namun, kelihatannya bukan Cak Imin yang kemudian menguat jadi Cawapres Prabowo Subianto.
- Ulasan Pengamat Politik Soal Dukungan Jokowi Kepada Ganjar dan Prabowo, Rugikan Siapa?
- Lembaga Survei Rilis Hasil Survei Terbaru, Mayoritas Menolak Wacana Duet Prabowo-Jokowi di Pilpres 2024
- Keturunan Matulessy Bantah Klaim Pattimura Bernama Ahmad Lussy, Yunarto: Masih Ada yang Ngeyel Juga?
- Pengganti Megawati di PDIP, Yunarto Wijaya: Darah Biru Memiliki Peluang Jauh Lebih Besar
- Roy Suryo Unggah Meme Patung Buddha Mirip Jokowi, Yunarto Wijaya: Semoga yang Dihina Gak Nimpuk Panci
“Justru yang menguat Erick Thohir. Nah, tadinya orang kira Erick Thohir karena Erick ini anak emasnya Jokowi. Tapi setelah adanya gugatan ke MK soal usia calon wapres, wah tunggu dulu. Ini bukan anak emas tapi anak kandungnya nih (Gibran),” ungkap dia.
PAN Usulkan Erick Thohir
Sebelumnya, PAN sebagai salah satu partai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya menyampaikan bahwa Erick Thohir akan diprioritaskan sebagai cawapres.
Ketua DPP PAN Bima Arya, menyebut bahwa partainya mengusulkan nama Menteri BUMN sekaligus Ketua PSSI, Erick Thohir sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto.
“Tentu karena kedekatan ET (Erick Thohir) dengan kami, prioritas utama,” ujar Bima Arya kepada wartawan.
Kendati demikian, keputusan soal cawapres masih dalam pembahasan oleh partai koalisi pendukung Prabowo Subianto.(antara.com)