Akhir Tahun, Harga Kebutuhan Pokok Melejit di Makassar
Komentar

Akhir Tahun, Harga Kebutuhan Pokok Melejit di Makassar

Komentar

Terkini.id, Makassar – Harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional rata-rata sudah naik menjelang akhir tahun di Kota Makassar.

Di antaranya, telur ayam ras yang naik tiap hari Rp1.000, dari Rp38 ribu per rak kini dihargai Rp49 ribu per rak. 

Begitu pun dengan cabai rawit merah yang menembus harga Rp75 sampai 80 ribu per kg-nya. Padahal, harga cabai rawit biasanya di angka Rp20 sampai Rp 30 ribu per kg.

Seorang pedagang telur di Pasar Daya, Roby mengatakan harga telur di tempatnya seharga Rp49 ribu per rak-nya. Harga itu mengalami peningkatan hingga Rp10 ribu sebab sepekan yang lalu harga telur masih berkisar Rp38 ribu per rak.

“Empat hari lalu yang lalu masih Rp46 ribu, terus naik sampai saat ini Rp49 ribu. Jadi tiap hari naik Rp1.000. Kalau hari biasa Rp38 ribu,” kata Roby, Rabu, 29 Desember 2021.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Kenaikan itu mengikuti hukum ekonomi, permintaan yang melimpah dari luar maka harga pun mengalami kenaikan. Ia mengatakan mengambil stok telur dari Sidrap. 

Pedagang lainnya, Hj Nurung juga mengatakan hal yang sama. Ia menjual telur dengan harga Rp48 ribu per rak. Pada hari normal, per rak mencapai Rp38 ribu.

“Tapi tergantung juga besar kecilnya. Kalau yang agak kecil kita jual Rp46 sampai Rp47 ribu per rak-nya,” kata Nurung.

Penjual Cabai Rawit Merah, Nasrah mengaku, harga cabai sudah mulai turun meski masih belum sama dengan harga normal.

Wanita yang sudah belasan tahun berjualan di Pasar Daya ini mengaku, di tempatnya, cabai rawit dijualnya seharga Rp 75 sampai Rp80 ribu per kg.

“Kalau hari ini turun mi. Kemarin pas natal itu smapai Rp90 ribu per kg-nya,” terang Nasrah.

Jika konsumen tak mampu membeli dengan harga itu, ia menawarkan setengah kilogram saja, yakni Rp38 ribu.

Kabid Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Makassar, Ahmad mengatakan, alasan utama kenaikan berkaitan dengan distribusi komoditas dan cuaca.

“Dengan kondisi musim penghujan terhambat pada distribusi telur misalnya. Lalu cabai itu karena musim hujan juga maka banyak tanaman mati sehingga tinggi harganya. Apalagi momen Nataru juga,” kata Ahmad.

Ia mengaku ingin meredam kenaikan itu dengan bekerja sama dengan daerah penghasil untuk pemenuhan produk yang mengalami kenaikan harga.

Seperti harga telur yang naik, ia mengatakan pihaknya sudah bekerjasama dengan Pemkab Sidrap untuk menyuplai kebutuhan di Makassar.

Ahmad menyebut, hujan pada beberapa waktu belakangan ini menyebabkan harga sembako terutama cabai atau lombok di pasar mengalami kenaikan.

“Cabai itu menjadi perhatian kita. Ini satu pekan naik, awalnya Rp19 ribu per kilogram di pasar-pasar sekarang sampai Rp70 sampai Rp90 ribu. Minyak goreng juga belum ada tanda-tanda penurunan,” ucapnya.