Mitra Terkini
Terkini.id, Jakarta – Beberapa hari ini, Pemerintah China kembali mengungkapkan mendesak negara Amerika Serikat untuk segera mencairkan aset luar negeri Afghanistan untuk membantu negara itu mengatasi krisis kemanusiaan.
Diketahui bahwa hal tersebut disampaikan berdasarkan utusan China untuk PBB Zhang Jun selah keamanan PBB dengan suara bulat mengadopsi resolusi 2615.
Dalam penyataanya Zhang kembali memperjelas bahwa bantuan kemanusiaan dan kegiatan lain untuk mendukung kebutuhan dasar kemanusiaan di Afghanistan tidak melanggar sanksi dari resolusi 1988 Dewan Keamanan PBB.
Pada tahun 2011, Dewan Keamanan mengeluarkan resolusi 1988 yang memberlakukan sanksi terhadap individu dan entitas yang terkait dengan Taliban Afghanistan.
Namun, diketahui pula bahwa dengan Taliban secara de facto menguasai Afghanistan ada banyak ketidakpastian tentang apakah bentuan itu melanggar resolusi 1988.
- Amerika Serikat, Rusia, dan China Berkumpul di Makassar, Danny Pomanto: Makassar Jadi Kota Perdamaian
- Tokoh-tokoh Agama Amerika Serukan Perdamaian dan Hentikan Peperangan
- Imam Masjid New Jersey Kena Tikam Saat Sedang Laksanakan Sholat Subuh
- Ditemukan 4 Tengkorak Manusia di Bandara Meksiko dengan Tujuan ke Amerika Serikat
- Tirai Untuk 3G di Amerika Telah Ditutup Sepenuhnya per 31 Desember 2022
Menurut sebuah laporan PBB yang diterbitkan beberapa bulan lalu terdapat 22,8 juta warga Afganistan akan menghadapi krisis atau tingkat darurat kerawanan pangan parah mulai November 2021 dan Maret 2022, meningkat 35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.dilansir dari Rmolid. Sabtu, 25 Desember 2021.
“China meminta masyarakat internasional untuk meningkatkan bantuan dan secara aktif memberikan bantuan keuangan,” kata Zhang.
Lanjutnya “ Terlebih lagi, negara-negara yang telah menyebabkan kesulitan saat ini di Afghanistan memiliki kewajiban untuk memimpin dan memikul tanggung jawab utama,” tuturnya.
Zhang juga mengatakan bahwa ekonomi Afghanistan sangat tidak likuid dan di ambang kehancuran.
Komunitas Internasional menemui jalan buntu dalam menghindari krisis kemanusiaan Afghanistan lebih lanjut sejak Taliban mengambil alih Kabul pada Agustus lalu.
Sehingga AS membekukan aset bank sentral Afghanistan dengan senilai 9,5 miliar dolar AS.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.