Terkini.Id, Jakarta – Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum berharap pelaksanaan Pemilu 2029 bisa digelar secara terpisah antara pemilihan legislatif dan eksekutif maupun pilpres.
Menurut Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum, pemisahan pemilu legislatif (pileg) dengan pemilu presiden (pilpres). Pelaksanaan berbarengan membuat pileg kehilangan gaung dan substansinya.
Pelaksanaan Pemilu tahun 2029 diharapkan bisa memisahkan pemilihan legislatif dan pemilihan eksekutif atau pilpres.
Dikatakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum, pemisahan itu berkaca dari masa kampanye menuju Pemilu Serentak 2024.
“Hingga saat ini atmosfir kampanye dipenuhi oleh tema, isu, dan pemberitaan seputar pilpresdan menenggelamkan atau menyerap pileg. Seakan-akan pipres menjadi faktor determinan, dan yang lain hanya kontestasi tambahan saja,” kata Anas, dalam siaran pers
- Anas Urbaningrum Kini Jabat Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara
- Bebas dari Penjara, Anas Urbaningrum Resmi Jadi Ketum Partai Kebangkitan Nusantara
- CEK FAKTA: Jokowi Hukum Gantung Anas Urbaningrum, Tak Bisa Bayar Hutang Negara
- Ini yang Akan Anas Urbaningrum Lakukan Setelah Bebas dari Lapas Sukamiskin
- Besok, Anas Urbaningrum Bebas dari Penjara, Bakal Sampaikan Pidato dan Buka Puasa Bersama
Dijelaskan Anas, kampanye Pemilu 2024 telah berlangsung lebih dari sebulan, yaitu sejak 28 November 2023. Dan kampanye akan berakhir pada 10 Febuari 2024. Artinya sudah hampir separuh masa kampaye berlangsung untuk semua jenis pemilihan, baik pilpres maupun pileg di level DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan DPD RI.
“Padahal Pemilu 2024 juga menyangkut pemilihan cabang-cabang kekuasaan selain eksekutif, yaitu kekuasaan legislatif yang tidak kalah pentingnya dalam penyelenggaraan demokrasi,” ujar Anas dalam keterangan tertulis, Senin 1 Januari 2024, dilansir REPUBLIK MERDEKA.
Kondisi itu, lanjutnya, tentu akan mengganggu sistem demokrasi. Pasalnya, seakan-akan pilpres menjadi faktor determinan dan yang lain hanya kontestasi tambahan saja.
“Pileg menjadi tidak fokus, baik bagi kontestannya (partai politik) dalam menyampaikan programnya, maupun bagi masyarakat pemilih dalam menentukan mana partai yang layak dipilih,” tuturnya.
Anas pun menekankan, demi sistem demokrasi dan fokus pemilih, ma sebaiknya gelaran Pemilu 2029 nanti bisa digelar secara terpisah antara pileg dan pilpres.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
