Terkini.id, Jakarta – Nama Ustaz Abdul Somad (UAS) belakangan ini menjadi perbincangan publik lantaran dikaitkan dengan dugaan kasus pelecehan agama.
Kasus pelecehan agama belakangan menjadi ramai usai heboh kasus Muhammad Kece alias Muhammad Kosman dan Yahya Waloni yang diseret untuk menjalani proses hukum karena dinilai mengumbar kebencian dan penistaan agama.
Tak ayal, nama UAS juga diseret-seret oleh banyak pihak untuk segera diproses hukum.
Melansir Galamedia, UAS akhirnya memberikan klarifikasinya karena kegiatan ceramah keagamaannya kini diseret ke kasus hukum.
“Saya menjelaskan tentang akidah agama saya, di tengah komunitas umat Islam di dalam rumah ibadah agama saya,” jelas UAS dalam keterangannya.
- Musni Umar: UAS kalau ke Berbagai Daerah Disambut Bagaikan Presiden
- UAS Sebut Dukung Politikus Hingga Bisa Jadi Kepala Daerah, Gun Romli : Buzzer Politik yang Berkedok Penceramah Agama
- Mengejutkan, Husin Shihab Siap Debat dengan UAS: Kenapa Dia Bangun Citra Ikhwanul Muslimin yang Ditolak Mesir?
- Ulama Madura Respon Pencekalan UAS: Sikap Singapura Gambarkan Islamofobia
- Bicara Masalah UAS, Organisasi Islam Singapura: Kami Berdiri Teguh Dengan Posisi Pemerintah
“Kalau ada yang tersinggung dengan penjelasan saya apakah saya harus meminta maaf,” lanjutnya.
Ia lalu mencontohkan ceramah yang dimaksud hanya ditujukan untuk umat Islam dalam mempertajam akidah.
“Sesungguhnya kafirlah orang yang mengatakan Allah itu tiga dalam satu, satu dalam tiga,” ucapnya.
“Saya jelaskan itu di tengah umat Islam,” terangnya.
Ia mempertanyakan, apakah dengan memberikan ceramah ke kalangan umat Islam seperti itu dirinya harus melontarkan permintaan maaf.
“Otomatis orang yang mendengarkan itu tersinggung apa tidak? Apakah saya harus minta maaf? Terjawab sudah, karena itu ajaran saya,” ucap UAS.
“Kalau saya minta maaf, ayat itu harus dibuang. Na’udzubillah,” tambahnya.
Ia pun menambahkan bahwa tak mungkin pihaknya dapat mengendalikan sampai mana ceramah itu akan menyebar.
Sebab dalam kegiatan ceramahnya, ia pun tak mungkin meminta para jemaah untuk mematikan handphone atau melarang jemaah untuk merekam isi ceramahnya.
“Tak mungkin saya buat perjanjian dulu. Payah sekali sekali kalau ceramah sekarang kalau harus begitu,” pungkasnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.