Terkini.id, Jakarta – Salah seorang netizen di media sosial membongkar jejak digital Ketua Panitia Reuni 212, Ustaz Eka Jaya dengan mengunggah video ceramah lawas aktivis Islam tersebut yang menyinggung soal Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Adapun netizen yang menunggah jejak digital ketua panitia reuni 212 dalam bentuk video itu yakni pengguna Twitter, Ariefrasyad.
Unggahan netizen itu juga ikut dibagikan pegiat media sosial Chusnul Chotimah, seperti dilihat pada Sabtu 27 November 2021.
Dalam narasi unggahannya tersebut, netizen itu menyebut Eka Jaya akan kembali membangkitkan khilfah dan HTI di Indonesia.
“Masih mau dukung wangot lagi? Siap siap aja khilafah akan bangkit dan HTI dihidupkan lagi,” cuit netizen Ariefrasyad.
- Habib Rizieq Sebut Panitia Reuni 212 Diancam dan Difitnah
- Habib Bahar Bin Smith Kembali Ungkit Kasus Brigadir J dan KM 50
- Polri Sebut Koperasi Syariah 212 Dapat Aliran Dana ACT, Novel: Kami Tidak Ada Kaitannya!
- Wagub DKI Jakarta Memprioritaskan JIS Hanya Untuk Kegiatan Olahraga
- Telak! "Said Aqil Kebakaran Jenggot Sampai Benci Hamba Allah yang Berjenggot"
Selain itu, sang netizen juga mengatakan bahwa yang tidak setuju dengan khilafah bakal diminta untuk keluar dari Bumi Allah.
“Yang gak setuju dengan Khilafah, diminta untuk keluar dari Bumi Allah. Yakin mau??,” tuturnya.

Sementara dilihat dari video unggahan netizen itu, tampak Ustaz Eka Jaya tengah menyampaikan ceramahnya di sebuah acara dakwah.
Pada latar belakang video tersebut, juga terlihat spanduk bertuliskan ‘Peringatan Isra Miraj 2018’ yang terpasang persis di belakang Eka Jaya berdiri.
Ustaz Eka Jaya dalam ceramahnya itu awalnya mengungkapkan bahwa ia merindukan Hizbut Tahrir Indonesia.
“Agak sedikit berat, tapi sambil menghilangkan rasa kangen pada kawan-kawan HTI. Sebetulnya sejak lama, sejak RUU APB,” ujar Eka Jaya.
Lebih lanjut, ia pun membeberkan bahwa saat ini pihaknya butuh kekuasaan. Menurutnya, dengan kekuasaan itu maka pemerintah akan berada di tangan pihaknya.
“Pada saat ini, kita butuh kekuasaan. Sekarang siapapun yang memegang kekuasaan, orang bego bisa memecat orang pintar. Kalau kita sudah memegang kekuasaan, pemerintah ada di tangan kita bisa memecat orang yang punya kepintaran,” ungkapnya.
Ia pun memberi contoh terkait hal itu, yakni soal HTI dibubarkan pemerintah dan menjadi ormas terlarang di Indonesia hanya dengan selembar kertas.
“Mau contoh, Pak Gatot masih satu tahun kemarin pensiun tapi dipensiunkan. Pun sama yang dirasakan sahabat-sahabat kami di HTI, cukup selembar surat saja. Ini artinya apa? Kita butuh kekuasaan,” jelasnya.
Maka dari itu, ketua panitia Reuni 212 tersebut mendorong jemaah untuk merebut kekuasaan agar sistem khilafah bisa tegak di Indonesia.
“Kita harus raih, harus kita rebut sodara. Maka dari itu, ayo kita kuatkan ukhuwah di antara kita, kuatkan persaudaraan di antara kita untuk bagaimana Khalifah ada di Indonesia saudara. Khilafah harus bisa tumbuh di negara kita!,” ujarnya.