Bukan Cuma Sesak Nafas, Nyeri di Leher Bisa Juga Pertanda Covid-19

Bukan Cuma Sesak Nafas, Nyeri di Leher Bisa Juga Pertanda Covid-19

HZ
Hasbi Zainuddin

Penulis

Terkini.id, Jakarta – Berbagai gejala yang muncul akibat terinfeksi virus corona terus bertambah.

Seperti diketahui, NHS (The National Health Service) mencatat gejala umum yang banyak dialami penderita covid-19 adalah batuk terus menerus, suhu tinggi dan hilangnya indera perasa dan penciuman.

Kini, daftar gejala Covid-19 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lebih luas. Gejalanya termasuk kelelahan, sakit dan nyeri, sakit tenggorokan, diare, konjungtivitis, sakit kepala, hingga ruam pada kulit.

Mengutip dari Express UK, para dokter mengungkapkan coronavirus dapat menyebabkan komplikasi langka yang dikenal sebagai tiroiditis subakut.

Para dokter memperingatkan gejala setelah merawat seorang wanita yang mengalami kondisi tersebut.

Baca Juga

Dr Francesco Latrofa, yang merawat wanita itu, mengatakan: “Dokter harus waspada tentang kemungkinan manifestasi klinis tambahan ini terkait dengan Covid-19.”

Wanita yang tidak disebutkan namanya tersebut sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 dan kini sepenuhnya telah pulih dari virus.

Tetapi setelah kesembuhannya, ia mulai mengalami sakit leher dan tiroid, serta demam dan takikardia atau suatu kondisi yang membuat jantung berdetak lebih dari 100 kali per menit.

Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter mendiagnosisnya dengan tiroiditis subakut.

“Karena hubungan kronologis, SARS-CoV-2 dapat dianggap bertanggung jawab atas timbulnya tiroiditis subakut,” ungkap dr Latrofa.

Tiroiditis subakut paling sering terlihat pada wanita berusia 20 hingga 50 tahun.

NHS menjelaskan ini biasanya menyebabkan demam dan nyeri di leher, rahang atau telinga.

Kelenjar tiroid juga dapat melepaskan terlalu banyak hormon tiroid ke dalam darah (tirotoksikosis), yang mengarah ke gejala kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme), seperti kecemasan, insomnia dan jantung berdebar-debar.

“Gejala-gejala ini sembuh setelah beberapa hari. Gejala kelenjar tiroid yang kurang aktif sering mengikuti, berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan, sebelum kelenjar pulih sepenuhnya.

“Namun, jika gejalanya terus parah, pembengkakan tiroid adalah satu sisi (unilateral), dan Anda terus mengalami demam dan merasa tidak sehat, maka Anda mungkin menderita tiroiditis infeksius.”

Kondisi ini biasanya diobati dengan penghambat beta atau obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas seperti aspirin.

Kadang-kadang, obat pengganti hormon tiroid jangka panjang mungkin diperlukan.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.