Terkini.id, Jakarta – Otoritas tertinggi sepak bola dunia, Federation International de Football Association (FIFA) sudah merespon tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Pasca pertandingan Arema vs Persebaya yang berakhir ricuh hingga menelan ratusan korban.
FIFA langsun minta laporan penjelasan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) soal banyaknya korban yang tewas.
Data sementara, total korban jiwa dari insiden kericuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang sudah mencapai 187 orang.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu 2 Oktober 2022, menjelaskan bahwa FIFA dan AFC langsung menghubunginya setelah tersiar kabar tragedi ratusan orang meninggal di Stadion Kanjuruhan.
- 2 Polisi Terdakwa Tragedi di Kanjuruhan Divonis Bebas Menuai Kontroversi
- Pernyataan Mahfud MD Dikecam Oleh Koalisi Masyarakat Sipil
- Imbas Tragedi Kanjuruhan, Gilang 'Juragan 99' Putuskan Mundur Dari Jabatan
- Mahfud MD: Saya Tak Peduli Seberapa Besar Kandungan Kimia Gas Air Mata yang Mematikan, Tidak Penting!
- TGIPF Sebut PSSI Tidak Pernah Beri Tahu Polisi Soal Aturan FIFA Terkait Larangan Penggunaan Gas Air Mata
“Media internasional bahkan FIFA, AFC, dan federasi lain telah menghubungi saya sampai dengan hari ini. Baik yang menyampaikan belasungkawa ataupun menanyakan kejadian ini. Karena kita tahu kejadian ini, kejadian luar biasa memakan korban 100 orang lebih.” Ungkap Yunus. Dikutip Terkini.id dari sindonews.com.
FIFA pun akan berkunjung ke Indonesia agar mendapatkan keterangan lebih jelas.
“FIFA akan berkunjung ke Indonesia untuk secara jelas dan nyata melihat dan mendengarkan kejadian yang terjadi di tragedi Kanjuruhan.” Kata Yunus.
Sebagaimana telah diketahui, Laga Arema FC menghadapi persebaya Surabaya dalam pertandingan ke-11 Liga 1 2022/2023 yang berakhir ricuh.
Pasalnya, Arema FC kalah telak 2-3 dari tim tamu di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam WIB.
Kericuhan tersebut akibat dari para penggemar Arema FC yang tidak terima tim kesayangannya mengalami kekalahan. Apalagi beberapa tahun belakangan Arema selalu menang melawan Persebaya.
Usai akhir pertandingan mereka merangsek ke dalam lapangan hingga membuat pihak keamanan menembakan gas air mata guna menertibkan situasi.
Suporter di tribun pun turut panik karena gas air mata tersebar di dalam stadion.
Mereka berdesakkan keluar sampai banyak yang terinjak-injak bahkan hingga kehabisan napas.
Akibat kejadian tersebut banyak yang harus kehilangan nyawa mulai dari suporter, pemain, hingga polisi.
PSSI pun langsung lakukan pembicaraan terkait insiden di Stadion Kanjuruhan.
Yunus memaparkan PT LIB sudah memutuskan Liga 1 akan dihentikan selama satu pekan dan waktu penundaan tersebut bisa saja bertambah.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.