Cegah Penumpukan, Disdik Makassar Buka Posko Pengaduan di Masing-masing Sekolah
Komentar

Cegah Penumpukan, Disdik Makassar Buka Posko Pengaduan di Masing-masing Sekolah

Komentar

Terkini.id, Makassar – Posko pengaduan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2021/2022 dibuka di masing-masing sekolah di Kota Makassar.

Posko pengaduan ini untuk membantu wali murid yang mempunyai masalah administrasi kependudukan ketika melakukan pendaftaran. Selain itu, untuk menghindari terjadinya penumpukan keluhan di sekolah di masa pandemi Covid-19.

“Semua sekolah sudah punya tim PPDB, di Dinas Pendidikan juga ada,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Nielma Palamba, Minggu, 20 Juni 2021.

Nielma mengatakan sudah menyampaikan hal itu ke seluruh kepala sekolah. Menurutnya, langkah tersebut untuk mencegah terjadinya kerumunan di sekolah hingga aksi demonstrasi seperti tahun lalu.

“Kita sudah sampaikan saat rapat dengan komisi D dan kepala sekolah. Kita sudah antisipasi agar tak terulang tahun ini,” ujar Nielma.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Nielma pun meminta wali murid memanfaatkan PPDB secara daring dengan maksimal. Seperti menyiapkan seluruh dokumen atau berkas kependudukan yang dibutuhkan saat melakukan pendaftaran.

Hal itu untuk mengurangi terjadinya interaksi langsung yang bisa memicu penularan Covid-19. Lantaran masih pandemi, Nielma meminta wali murid untuk tetap tertib dan memahami situasi yang ada saat ini.

“Kita sudah antisipasi orang tua tidak boleh ke sekolah, apa gunanya ada (pendaftaran) online? Kita sudah antisipasi supaya tidak ada interaksi,” tuturnya.

Di sisi lain, Nielma menyebut telah menyiapkan tim operator yang akan bertugas 24 jam selama proses PPDB berlangsung.

“Jadi, beberapa hari ini kita tidak ada libur. Termasuk proses PPDB berjalan. Kita bekerja 24 jam untuk melayani calon murid dan siswa baru kita yang ingin mendaftar,” tuturnya.

Ia mencatat, untuk tahun ini jumlah siswa TK yang lulus dan lanjut ke SD sebanyak 17528. Sementara yang akan diterima masuk sekolah negeri sebanyak 17466.

Sementara siswa SD yang bakal masuk ke SMP sebanyak 22.094, sementara yang akan masuk ke sekolah negeri sebanyak 12.608.