Singapura Ungkap Pendukung UAS Ancam dengan Singgung 9/11, Chusnul: Kadrun Bikin Malu Islam

Singapura Ungkap Pendukung UAS Ancam dengan Singgung 9/11, Chusnul: Kadrun Bikin Malu Islam

R
R
Resty
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Pegiat media sosial, Chusnul Chotimah menanggapi Pemerintah Singapura yang mengungkap bahwa pendukung UAS (Ustaz Abdul Somad) mengancam dengan cara menyinggung soal tragedi 9/11 di Amerika Serikat.

Melalui akun Twitter pribadinya, Chusnul Chotimah menyindir keras bahwa kadrun membuat malu Islam serta Indonesia.

Ia menilai bahwa kadrun adalah sampah agama dan bangsa serta bisa membuat kerusakan jika sampai berkuasa.

“Beginilah aslinya Kadrun, bikin malu Islam, bikin malu Indonesia, makanya dari dulu saya katakan mereka ini s4mpah agama dan bangsa,” kata Chusnul Chotimah.

“Kalo mereka berkuasa, bukan hanya Indonesia yang dibikin rusak, dunia juga,” sambungnya, sebagaimana dikutip pada Kamis, 26 Mei 2022.

Baca Juga

Chusnul Chotimah juga mengkritik bahwa pihak Kepolisian Indonesia berskipa lemah sehingga kadrun semakin berulah.

“Ini juga Karena Iemahnya CCIC Polri bikin mereka makin jadi,” katanya.

Dilansir dari CNN Indonesia, Menteri Dalam Negeri Singapura, K Shanmugam mengatakan pendukung UAS mengancam dengan menyinggung tragedi serangan 9/11.

Adapun tragedi 9/11 adalah aksi bunuh diri teroris membajak dan menabrakkan pesawat ke gedung World Trade Center (WTC), New York, Amerika Serikat yang menewaskan 2.996 orang pada 11 September 2001.

Komentar pendukung UAS yang mengancam dengan menyinggung tragedy 9/11 ini muncul sebagai reaksi terhadap ditolaknya sang ulama masuk ke Singapura.

Shanmugam sebagai Menteri Dalam Negeri Singapura menilai bahwa ancaman tersebut tak boleh diabaikan.

“Paralel dengan (serangan) 9/11, paralel dengan (pemikiran) Singapura yang dipimpin orang non-Islam dan bahwa Singapura harus diserang, kepentingan Singapura harus diserang,” katanya menirukan pernyataan pendukung UAS, seperti dikutip Channel News Asia.

Para pendukung UAS, kata Shanmugam, membanjiri halaman media sosial lembaga pemerintah Singapura, termasuk pejabat politik dan dirinya dengan ancaman.

“Pendukungnya telah menyerukan serangan siber situs pemerintah, media sosial, boikot Singapura, dan agar orang Indonesia berhenti mengunjungi Singapura,” ujar Shanmugam.

“Semua karena kami menggunakan hak kami menolak seseorang masuk ke Singapura,” sambungnya.

Menurutnya, selain memenuhi media sosial, pendukung UAS dari Front Persaudaraan Islam (FPI) juga menggeruduk kedutaan Singapura dan menuntut agar mereka meminta usai menyebut UAS ekstremis dan pemecah belah.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.