Terkini.id, Jakarta – Direktur Eksekutif Centre of Youth and Population Research (CYPR), Dedek Prayudi menangkap kesan kuat bahwa sejak awal, Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut sejak memang ditargetkan.
Ia menilai bahwa masalah Gus Yaqut terus dicari-cari, bahkan jika sebenarnya tidak ada masalah.
“Ada kesan kuat Gus Yaqut C Qoumas ini sejak awal memang ditargetkan karena faktor like/dislike,” kata Dedek Prayudi melalui akun Twitter pribadinya pada Sabtu, 26 Februari 2022.
“Masalah dicari-cari. Kalau tidak ada masalah, tinggal pelintir maka jadi masalah,” sambungnya.
Dedek Prayudi mengatakan itu sebagai respons terhadap cuitan aktivis kemanusiaan, Alissa Wahid terkait peraturan pengeras suara masjid yang dikeluarkan Menag Yaqut.
- Dedek Prayudi Sebut Karakter Kepemimpinan Ganjar Pranowo Sesuai Cita-Cita Pancasila
- Menohok! Dedek Prayudi ke Anwar Abbas: Yang Kita Tidak Butuh Itu Pemuka Agama Bermental Politikus
- Husin Shihab Tegaskan Anies Baswedan Tidak Punya Skill Kepemimpinan: Anies Sudah Coba di DKI Tapi Gagal
- Sentil Ustaz Hilmi, Dedek Prayudi: Kok Tuhan Dibuat Kayak Bandar Taruhan dan Pesuruh Balas Dendam
- Dedek Prayudi: Tidak Adil Kalau Ada Perlakuan Khusus Negara terhadap Tokoh Agama
Sebagaimana diketahui, Surat Edaran No SE 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala ini belakangan menuai pro dan kontra.
Masalah menjadi semakin melebar ketika Gus Yaqut menjelaskan mengenai pentingnya aturan ini dengan mencontohkan beberapa suara-suara yang mengganggu, salah satunya gonggongan anjing.
Beberapa pihak mengkritik keras sebab Gus Yaqut dinilai membanding-bandingkan azan dengan gonggongan anjing.
Terkait ini, Alissa Wahid menyatakan keheranannya soal mengapa SE ini dinilai sebagai aturan anti azan.
Pasalnya, SE Menag ini justru tidak membatasi azan. Hal yang diatur justru adalah penggunaan pengeras suara selain untuk azan.
“Lalu dinarasikan aturan TOA ini anti adzan? Indonesia darurat logika bener nih,” kata Alissa Wahid.
Anak Presiden ke-4 ini juga menyoroti bahwa di dalam wawancara Gus Yaqut yang dipermasalahkan, sang Menag sama sekali tak menyinggung soal azan.
Oleh sebab itulah, ia mempertanyakan mengapa beberapa pihak justru menilai Gus Yaqut membanding-banding azan dengan gonggongan anjing.
“Gus Menteri tidak menyebut adzan sama sekali dalam interview itu. Ya karena memang tidak diatur,” kata Alissa Wahid.
“Anda bilang Gusmen menganalogikan suara adzan dengan anjing, darimana ya? Yang dibahas aja bukan adzan,” sambungnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
